SuaraBogor.id - Wanita asal Kelurahan Pabuaran Mekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar) diteror dengan order makanan dari ojek online. Korban diteror pelaku dengan order makanan fiktif ke alamat rumahnya karena cinta bertepuk sebelah tangan.
Korban berinisial AS (21) mengungkapkan pria yang diduga pelaku pemesan makanan fiktif bernama Wahyu merupakan penonton live TikToknya sejak Januari 2023 untuk mempromosikan jualannya, pelaku bahkan mengaku anggota TNI.
"Awalnya itu dia penonton live TikTok saya dari bulan Januari kemudian saya buka warung di bulan April dan saya bikin poster di story saya dengan ada kontak saya dan dia mengambil nomor saya dari situ," katanya, Kamis (23/11).
Pria tersebut kemudian menghubungi AS melalui whatsapp, ia pun sempat mengecek nomor tidak dikenal tersebut melalui aplikasi dan dia pun merespon pesan yang dikirim Wahyu sebatas wajar.
Baca Juga:Revisi Perbup Hingga Demo Tak Mempan, Truk Tambang Masih Berkeliaran di Luar Jam Operasional
"Saya sempat cek di Get Contact, karena kan nomor asing ya. Terus saya balas sewajarnya saja," ujarnya.
Hingga akhirnya Wahyu mengetahui kalau AS sudah memiliki kekasih dan ia tidak terima. Wahyu mengatakan pada AS akan melakukan orderan makanan melalui ojek online ke rumahnya.
"Dia nggak terima karena saya jalan dengan pria lain. Kemudian dia bilang kalau dia bakal order terus-terusan," ungkapnya.
Orderan pertama terjadi pada Selasa (21/11/2023). Saat itu ada tujuh orderan yang datang ke rumahnya. Padahal AS dan penghuni rumah tidak ada yang memesan apapun.
Kemudian hari kedua datang 12 orderan lagi. Bahkan hingga tadi pagi Kamis (23/11/2023) masih ada dua orderan yang datang ke rumahnya.
Baca Juga:Kawin Kontrak di Puncak Jadi Perhatian Bupati Bogor dan Komisi VIII DPR RI
"Total ada 22 ojek yang datang dari hari pertama. Tadi pagi juga masih ada orderan yang datang," katanya.
Awalnya dia sempat membayar orderan yang datang. Namun karena sudah terlalu banyak, AS pun meminta agar ojek online melaporkan pengirimnya.
"Saya sudah bayar hingga total Rp1 juta lebih. Ada yang Rp 65.000, ada yang Rp 300.000, ada yang Rp 150.000. Total lebih dari Rp 1juta saya bayar. Tapi memang tidak semua yang datang saya bayar karena bukan orderan saya," bebernya.
Alya pun terpaksa mempublikasikan ke sosial media agar pelaku menghentikan orderan palsu tersebut. Alya meyakini bahwa pemesan adalah Wahyu karena sebelumnya sudah ada indikasi ancaman kepada Alya.
"Dia bilang mau ngerjain saya, kalau seumpama dia sudah kecewa dengan saya. Sudah ada (buktinya). Dia chat sendiri," pungkasnya.
Kontributor: Rubiakto