SuaraBogor.id - KPU Kota Bogor memastikan tidak ada calon independen yang maju pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Informasi itu disampaikan Sekretaris KPU Kota Bogor Hangga Pramaditya. Menurut dia, hingga 12 Mei 2024 kemarin tak ada calon independen yang maju di Pilkada Bogor.
“Nihil (calon perseorangan) di Kota Bogor. Ada satu datang, tapi tujuannya adalah konsultasi. Bukan penyerahan dukungan,” kata Hangga, dikutip Kamis (16/5/2024).
Hangga menegaskan, bahwa pembukaan pendaftaran bakal calon perseorangan telah dibuka per tanggal 8 sampai 12 Mei 2024. Namun hingga batas hari terakhir tidak ada yang melakukan pendaftaran.
Baca Juga:Dugaan Penganiayaan di Ponpes Modern Sahid Bogor: Mediasi Buntu, Orang Tua Korban Laporkan ke Polisi
“Betul, untuk Pilkada 2024 ini tidak ada pasangan calon wali kota dan wakil wali kota dari independen atau perseorangan,” jelasnya.
Sementara itu, KPU Kota Bogor telah melakukan sosialisasi bagi calon perseorangan yang ingin mengikuti kontestasi Pilkada pada November 2024. Sosialisasi tersebut telah dilaksanakan sejak 8 Mei 2024.
Adapun syarat minimal dukungan bagi calon perseorangan harus memiliki jumlah dukungan sebanyak 60.014 orang dengan minimal sebaran dukungan di empat kecamatan di Kota Bogor.
Hal itu, berdasarkan PKPU 2/2024 tentang syarat minimal dukungan calon perseorangan di angka 7,5 persen dari DPT (Daftar Pemilih Tetap) terakhir Pemilu Kota Bogor, di mana berjumlah 800.181 orang.
Diketahui, untuk maju di Pilkada Kota Bogor jalur perseorangan, dibutuhkan syarat minimal dukungan sejumlah 60.014 orang dan tersebar di minimal empat kecamatan di Kota Bogor.
Baca Juga:Agen Bus Putera Fajar Terendus di Dramaga, Kabur Usai Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana
Sejauh ini, ada beberapa nama yang digadang-gadang maju sebagai calon wali kota Bogor diantaranya, Dedie A Rachim, Raendi Rayendra, Sendi Fardiansyah, dan Farhat Abbas.
Kemudian, dari politisi ada Jenal Mutaqin dari Partai Gerindra, Atang Trisnanto dari PKS, dan Rusli Prihatevy dari Golkar. Muncul juga nama baru yang ikut memasangkan spanduk/baliho dan mendaftar di beberapa partai seperti Adrian Dimas Prakoso, Aji Jaya Bintara, dan Eka Maulana. [Antara].