Kasus Pungli Mengguncang Kabupaten Bogor, Dari Kepala Desa Hingga Dinas Perhubungan

Di balik berbagai kemajuan yang diraih, permasalahan klasik seperti praktik pungutan liar (pungli) masih menjadi tantangan serius, termasuk di lingkungan pemerintahan.

Andi Ahmad S
Senin, 28 April 2025 | 19:36 WIB
Kasus Pungli Mengguncang Kabupaten Bogor, Dari Kepala Desa Hingga Dinas Perhubungan
Ilustrasi pungutan liar alias pungli di Bogor [Ist]
J (28 tahun), pelaku utama pelaku pungli di pasar tumpah Jalan Merdeka Kota Bogor dihadirkan dalam konferensi pers Polresta Bogor Kota, Senin (7/10/2024). (ANTARA/Shabrina Zakaria)
J (28 tahun), pelaku utama pelaku pungli di pasar tumpah Jalan Merdeka Kota Bogor dihadirkan dalam konferensi pers Polresta Bogor Kota, Senin (7/10/2024). (ANTARA/Shabrina Zakaria)

Meski pengembalian dana telah dilakukan, Gubernur Dedi Mulyadi tetap mendorong pengusutan tuntas kasus ini, menegaskan bahwa praktik seperti ini merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah. Tim Saber Pungli Kabupaten Bogor pun terus melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi terkait, termasuk anggota Dishub, pengurus KKSU, dan para sopir angkot.

Tanggung Jawab Bersama Melawan Pungli

Dua peristiwa yang terjadi hampir bersamaan ini menggambarkan betapa pentingnya peran masyarakat dalam mengawasi dan melaporkan praktik pungli. Pemerintah daerah dan provinsi pun menunjukkan respons cepat dalam menangani masalah tersebut, memperlihatkan komitmen mereka untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih.

Masyarakat memiliki peran vital dalam memberantas pungli. Kesadaran dan partisipasi publik harus terus ditingkatkan melalui berbagai upaya, seperti penyuluhan, kampanye anti-pungli, dan pendidikan masyarakat mengenai hak-hak mereka.

Baca Juga:Tragis! Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Penemuan Ini Bikin Merinding

Untuk menciptakan Kabupaten Bogor yang bersih dari praktik pungli, dibutuhkan sinergi erat antara pemerintah daerah, aparat penegak hukum, lembaga masyarakat sipil, dan masyarakat umum. Penanganan kasus seperti ini juga menjadi pelajaran bahwa sekecil apa pun pelanggaran hukum, akan terungkap di era keterbukaan informasi dan media sosial seperti sekarang.

Kasus di Kabupaten Bogor ini menjadi peringatan penting bahwa kejahatan tidak bisa disembunyikan selamanya. Publik kini lebih kritis, dan aparat penegak hukum semakin sigap dalam merespons aduan masyarakat. Dengan kerja sama yang kuat, harapan menuju pemerintahan yang bersih dan berintegritas bukanlah hal yang mustahil. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini