Kasus Bullying Berujung Maut di Ponpes Bogor: Korban FD Tewas Dianiaya Teman Sendiri

Kejadian memilukan ini merenggut nyawa seorang santri berusia 15 tahun, berinisial FD, yang meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan brutal.

Andi Ahmad S
Minggu, 21 September 2025 | 21:00 WIB
Kasus Bullying Berujung Maut di Ponpes Bogor: Korban FD Tewas Dianiaya Teman Sendiri
Ilustrasi Kekerasan atau Bullying di Ponpes Bogor, Jawa Barat [Gemini]
Baca 10 detik
  • Perundungan berujung maut menimpa FD, seorang santri di Bogor, setelah dianiaya dua temannya.
  • Pelaku AZ dan FD membalas dendam dengan menyerang korban menggunakan batu dan besi di kamarnya.
  • Korban FD awalnya adalah pelaku perundungan terhadap AZ, yang kemudian berbalik menjadi korban.

SuaraBogor.id - Dunia pendidikan kembali tercoreng dengan insiden tragis. Sebuah kasus perundungan atau bullying berujung maut terjadi di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) berinisial DR di wilayah Kabupaten Bogor bagian Barat.

Kejadian memilukan ini merenggut nyawa seorang santri berusia 15 tahun, berinisial FD, yang meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan brutal.

Peristiwa ini mengguncang publik dan menjadi sorotan serius mengenai bahaya bullying di lingkungan pendidikan.

Kasatreskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara, menjelaskan kronologi kejadian mengerikan ini yang berlangsung pada Kamis, 11 September 2025, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.

Baca Juga:Karyawan Shell di Bogor Heran dengan Saran Bahlil: Beli BBM ke Pertamina, Kualitas Kami Hilang!

Insiden bermula saat korban FD (15) sedang tidur di kamarnya. Tiba-tiba, dua pelaku, AZ (14) dan FD (15) – yang ironisnya memiliki inisial nama sama dengan korban – masuk ke kamar korban. Mereka datang dengan niat jahat dan membawa senjata.

AKP Teguh Kumara merinci bahwa kedua pelaku telah mempersiapkan aksi kekerasan mereka.

"Pada saat itu pelaku sudah membawa 1 buah bongkahan batu dan 1 buah besi bekas kaki kursi," jelasnya, Minggu 21 September 2025.

Dengan berbekal senjata tersebut, kedua pelaku langsung melancarkan penganiayaan kepada korban yang sedang terlelap.

"Setelah sampai di dalam kamar korban, pelaku langsung memukulkan batu tersebut tepat di bagian muka korban dan memukul besi di area kepala sebanyak 5 kali," jelas AKP Teguh.

Baca Juga:Gempa M 3,9 Guncang Sukabumi Sore Ini, BMKG Catat 32 Kali Gempa Susulan Sejak Kemarin

Penganiayaan ini menunjukkan tingkat kekerasan yang sangat tinggi dan niat untuk melukai korban secara serius.

Yang lebih memilukan, kedua pelaku diketahui adalah teman satu kelas korban di Ponpes DR. Mereka sama-sama duduk di bangku kelas IX, yang seharusnya menjadi lingkungan yang aman dan mendukung proses belajar mengajar.

Modus di balik aksi brutal ini terungkap cukup kompleks. AKP Teguh Kumara mengungkapkan bahwa motif utama kedua pelaku adalah amarah yang sudah memuncak akibat perundungan yang dilakukan oleh korban secara berulang kali.

"Korban awalnya sebagai pelaku *bullying* terhadap pelaku," tutupnya.

Sebelum menghembuskan napas terakhir, korban FD sempat dilarikan ke RSUD Leuwiliang untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Namun, karena kondisi kesehatannya yang semakin memburuk dan sangat parah, pada Minggu, 14 September 2025, ia dirujuk ke RSUD Ciawi.

Meski telah mendapatkan perawatan medis intensif, nyawa FD tidak dapat tertolong. Ia dinyatakan tewas pada Selasa, 16 September 2025.

Kontributor : Egi Abdul Mugni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak