Demi Ketahanan Pangan, Pemkab Bogor Punya Saran Mengejutkan untuk SPPG

Saran strategis ini bertujuan tidak hanya untuk memastikan pasokan bahan pangan yang segar, tetapi juga untuk menciptakan sirkulasi ekonomi yang menguntungkan masyarakat.

Andi Ahmad S
Kamis, 09 Oktober 2025 | 15:26 WIB
Demi Ketahanan Pangan, Pemkab Bogor Punya Saran Mengejutkan untuk SPPG
Ilustrasi menu program makan bergizi gratis alias MBG. (ist)
Baca 10 detik
  • DKP Bogor dorong SPPG utamakan bahan pangan lokal MBG untuk gerakkan sirkulasi ekonomi masyarakat sesuai harapan Presiden. 

  • SPPG disarankan beli produk lokal seperti telur dan sayuran guna memberdayakan warga setempat di sekitar dapur MBG. 

  • Kecamatan Bojonggede menjadi percontohan SPPG yang mulai bermitra dengan produsen lokal demi dampak ganda program MBG. 

SuaraBogor.id - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor secara proaktif mendorong Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar memaksimalkan penggunaan produk dari produsen lokal yang lokasinya dekat dengan dapur-dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Saran strategis ini bertujuan tidak hanya untuk memastikan pasokan bahan pangan yang segar, tetapi juga untuk menciptakan sirkulasi ekonomi yang menguntungkan masyarakat setempat.

Kepala DKP Kabupaten Bogor, Teuku Mulya, menjelaskan bahwa Pemkab Bogor tidak terlibat langsung dalam pemilihan produsen bahan pangan untuk program MBG, karena belum adanya petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) yang mengatur hal tersebut.

"Langsung ke SPPG-nya, tidak melalui kita, karena itu kan, tidak ada juklak dan juknisnya. Jadi mereka yang mengorder ke mana mereka order, itu mereka semua," kata Teuku Mulya Kamis (9/10/2025).

Baca Juga:Detik-Detik Mencekam Rombongan Besan Cibinong Bogor Masuk Jurang, Dua Korban Tak Terselamatkan

Meskipun tidak terlibat dalam proses pemilihan, Pemkab Bogor sangat menyarankan SPPG untuk memprioritaskan pembelian bahan pangan dari produsen yang dikelola oleh warga setempat.

"Jadi misalnya mereka beli telur, atas dasar telur yang diproduksi oleh masyarakat setempat," jelas Teuku Mulya.

Langkah ini menunjukkan upaya pemerintah daerah untuk memastikan bahwa program MBG tidak hanya berfungsi sebagai penyedia makanan bagi siswa, tetapi juga sebagai katalisator penggerak roda ekonomi di tingkat desa dan kecamatan.

Teuku Mulya menyampaikan kabar baik bahwa sudah ada satu SPPG yang mulai mengimplementasikan saran ini, yaitu di Kecamatan Bojonggede.

"Di Bojonggede sudah kita koordinasikan bersama kepala SPPG-nya, supaya mereka ketemu dengan kepala SPPG terus untuk melakukan transaksi, walaupun misalnya tidak semuanya tercapai tapi paling enggak sebagian mereka sudah bisa mengambil dari masyarakat," terangnya.

Baca Juga:Membedah Lokasi Strategis Kecamatan Parung yang Dipilih Jadi Jalur Krusial Tol Bogor Serpong

Inisiatif di Bojonggede ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi SPPG di kecamatan lain untuk mulai menjalin kemitraan dengan produsen lokal.

Dengan demikian, proyek MBG akan memiliki dampak ganda memenuhi kebutuhan gizi anak-anak sekolah sekaligus memberikan stimulus ekonomi bagi warga sekitar.

Lebih lanjut, Teuku Mulya menegaskan bahwa tujuan akhir dari saran ini adalah agar proyek MBG tidak hanya dijadikan sebagai penyuplai makanan semata.

"Sehingga proyek MBG itu tidak hanya dijadikan sebagai penyuplai makanan bagi para siswa, tapi menjadi objek sirkulasi ekonomi masyarakat lokal," katanya.

Dengan adanya sirkulasi ekonomi dari program MBG, warga setempat dapat merasakan manfaat langsung berupa peningkatan pendapatan dan pergerakan ekonomi mikro.

"Sehingga warga bisa dapat semacam sirkulasi ekonomi dari adanya MBG. Itu kan yang diharapkan Pak Prabowo," tutup Teuku.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak