-
Warga Mekarsari resah oleh angkringan yang musiknya keras hingga dini hari, mengganggu kenyamanan meski sudah ditegur.
-
Kericuhan dipicu keresahan warga mencapai puncaknya; Tokoh pemuda membantah keras adanya pemukulan anak anggota DPRD.
-
Angkringan melanggar ketertiban lingkungan karena musik keras, minuman keras, dan pakaian tak sopan; Warga hanya ingin ketenangan.
"Tidak ada kekerasan. Saya yang justru mengamankan salah satu pengunjung bernama Rangga, karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Saya rangkul dan saya bawa ke pinggir jalan, semua aman.” ujar Agus Pitroh
6. Keresahan Warga Lebih Luas dari Sekadar Musik: Miras dan Ketidaksopanan
Agus Pitroh menjelaskan bahwa keresahan warga bukan hanya karena musik keras, tetapi juga karena aktivitas angkringan yang sering melewati batas waktu. Selain itu, ada laporan pengunjung yang membawa minuman keras dan berpakaian tidak sopan. Warga menegaskan tidak masalah orang mencari nafkah, asal tertib dan tidak mengganggu ketenangan lingkungan.
7. Ayah Rangga (Anggota DPRD) Datang dan Menerima Penjelasan Langsung
Baca Juga:Anak Anggota DPRD Bogor Dianiaya Warga? Sekdes Mekarsari: Itu Fitnah!
Setelah insiden, ayah dari Rangga yang merupakan anggota DPRD datang ke lokasi. Agus Pitroh menjelaskan langsung kepadanya bahwa tidak ada pemukulan.
"Saya sendiri yang mengamankan anaknya. Di situ juga ada Pak Kadus dan mamangnya Rangga, mereka lihat semua. Jadi laporan yang mengatakan ada kekerasan itu berlebihan," tandas Agus Pitroh, mengklarifikasi langsung kepada anggota DPRD tersebut.