5 Hal Penting Kenaikan Debit Air Bendung Katulampa Setelah Hujan Deras Puncak

Peningkatan tinggi muka air di Bendung Katulampa menjadi penanda bahwa Jakarta diperkirakan akan menerima limpahan air dalam waktu 9 hingga 12 jam ke depan.

Andi Ahmad S
Senin, 27 Oktober 2025 | 22:29 WIB
5 Hal Penting Kenaikan Debit Air Bendung Katulampa Setelah Hujan Deras Puncak
Kondisi bendungan katulampa Bogor [Ist]
Baca 10 detik
  • Hujan deras di Puncak menaikkan debit air Katulampa ke Siaga 3 (140 cm). Jakarta diperkirakan menerima air ini dalam 9-12 jam.

  • Kenaikan ini adalah alarm dini banjir untuk wilayah Jakarta, terutama yang berada di bantaran Ciliwung seperti Manggarai dan Kampung Melayu.

  • Petugas Katulampa terus memantau situasi, meskipun terkendali, mereka mengimbau kewaspadaan maksimal bagi warga sekitar Ciliwung.

SuaraBogor.id - Ancaman banjir kembali membayangi ibu kota Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu Sungai Ciliwung, khususnya Puncak, Cisarua, dan Megamendung, sejak Senin sore, 27 Oktober 2025, telah membuat debit air di Bendung Katulampa, Kota Bogor, melonjak drastis hingga berstatus Siaga 3.

Ini adalah alarm dini bagi jutaan warga yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung, terutama di wilayah Jakarta.

Peningkatan tinggi muka air di Bendung Katulampa menjadi penanda bahwa Jakarta diperkirakan akan menerima limpahan air dalam waktu 9 hingga 12 jam ke depan.

Kesiapsiagaan penuh kini harus diterapkan untuk menghadapi potensi kenaikan muka air Sungai Ciliwung.

Baca Juga:Siaga 3! Jakarta Dalam 'Jendela' 9 Jam: Debit Air Katulampa Meroket Setelah Hujan Deras di Puncak

Berikut adalah 5 Hal Penting yang perlu Anda ketahui mengenai kondisi Siaga 3 Bendung Katulampa ini:

1. Status Siaga 3: Alarm Dini untuk Jakarta

Pada pukul 19.22 WIB, Tinggi Muka Air (TMA) Bendung Katulampa tercatat mencapai 140 sentimeter. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan kondisi normal, yang secara otomatis menetapkan status Siaga 3.

Status ini berarti potensi kenaikan muka air akan mencapai wilayah Jakarta dalam beberapa jam ke depan.

2. Debit Air Limpasan Meroket di Atas Normal

Baca Juga:5 Fakta Krusial Kasus Kades Cikuda Parung Panjang, Nasib Jabatan di Ujung Tanduk

Bersamaan dengan kenaikan TMA, debit air limpasan di Bendung Katulampa juga melonjak drastis hingga 246.050 liter per detik.
Angka ini jauh di atas kondisi normal dan menjadi indikator kuat volume air yang akan bergerak menuju hilir. Sementara itu, pada intake saluran induk Katulampa, tinggi muka air terukur 30 sentimeter dengan debit mencapai 2.248 liter per detik.

3. Hujan Deras di Hulu Ciliwung Jadi Pemicu Utama

Meskipun hujan di sekitar kawasan Bendung Katulampa sempat reda menjadi gerimis, penyebab utama kenaikan debit air adalah intensitas hujan tinggi yang terus-menerus terjadi di wilayah hulu Sungai Ciliwung.

Area seperti Puncak, Cisarua, dan Megamendung, yang dikenal sebagai "dapur air" Bogor, menjadi penyumbang terbesar limpahan air ini. Kondisi geografis ini membuat Bogor tak terpisahkan dari kondisi air di Jakarta.

4. "Jendela" Waktu 9-12 Jam Menuju Jakarta

Status Siaga 3 di Bendung Katulampa berarti warga Jakarta memiliki "jendela" waktu sekitar 9 hingga 12 jam untuk bersiap. Dalam rentang waktu tersebut, air dari Bogor diperkirakan akan mulai memasuki wilayah Jakarta. Ini adalah kesempatan krusial bagi warga di bantaran sungai untuk mengambil langkah-langkah pencegahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak