-
Toko material di Desa Leuwinutug, Citeureup, Bogor, terbakar hebat pada 25 November 2025 malam, mengancam SDN Hambalang 05 di sebelahnya.
-
Petugas Damkar kesulitan memadamkan api besar karena material mudah terbakar dan terhambat oleh ribuan warga yang berkerumun di lokasi untuk menonton atau membuat konten.
-
Para guru SDN Hambalang 05 sampai harus menutup paksa pagar sekolah demi mensterilkan area dan memastikan mobil Damkar mendapat akses aman ke lokasi.
SuaraBogor.id - Suasana mencekam menyelimuti Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, pada Selasa, 25 November 2025. Langit malam yang seharusnya tenang berubah merah menyala akibat amukan si jago merah yang melahap habis sebuah toko bangunan atau material.
Insiden ini tidak hanya menghanguskan tempat usaha, tetapi juga memicu kepanikan luar biasa karena lokasi kebakaran yang sangat berdekatan dengan fasilitas pendidikan, yakni SDN Hambalang 05. Bangunan sekolah tersebut nyaris menjadi korban rambatan api jika petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) tidak segera tiba di lokasi.
Namun, di tengah situasi darurat yang mempertaruhkan nyawa dan aset publik tersebut, terjadi fenomena sosial yang ironis dan kerap kita temui di Indonesia wisata bencana.
Berdasarkan pantauan langsung di lokasi kejadian, kebakaran ini tergolong dalam skala besar. Material bangunan yang mudah terbakar seperti cat, tiner, dan kayu membuat api sulit dikendalikan.
Baca Juga:Wajib Dikunjungi Akhir Tahun! 4 Hidden Gem Bogor yang Bikin Feed Instagram Auto Jepang dan Santorini
Hingga pukul 19.45 WIB, kobaran api masih membara, melumat seisi matrial tersebut. Petugas Damkar Kabupaten Bogor terlihat terus berjibaku menyemprotkan air dari berbagai sisi untuk memutus lidah api agar tidak merambat ke bangunan SDN Hambalang 05 yang posisinya sangat kritis.
Belum ada konfirmasi resmi mengenai penyebab utama kebakaran ini, apakah karena korsleting listrik atau faktor lain. Fokus utama petugas saat ini adalah pendinginan dan lokalisir area.
Situasi ini menciptakan kekacauan tersendiri. Jalan akses yang sempit menjadi macet total oleh motor dan pejalan kaki yang ingin merekam kejadian demi konten media sosial, tanpa memikirkan keselamatan diri maupun kelancaran tugas pemadam.
Para tenaga pendidik di SDN Hambalang 05 pun harus turun tangan melakukan aksi heroik sekaligus frustrasi. Para guru yang ingin membantu dengan apa yang mereka bisa pun mencoba untuk meminta anak-anak dan warga untuk menjauh dari area sekolah. Namun, imbauan tersebut seolah masuk telinga kiri keluar telinga kanan.
"Para guru dan warga bak kucing-kucingan di area sekolah," ungkap laporan wartawan, dilansir dari instagram @rekambogor.
Baca Juga:Kronologi Mencekam Kematian Alvaro: Diculik di Masjid, Dibekap, hingga Jasad Disembunyikan
Demi keamanan dan kelancaran akses air, para guru akhirnya terpaksa mengambil tindakan tegas dengan menutup pagar sekolah segera setelah semua unit mobil Damkar berhasil masuk ke halaman.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai korban jiwa dalam peristiwa kebakaran hebat tersebut.