Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Senin, 11 Desember 2023 | 16:26 WIB
Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, memberikan instruksi kepada Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena da Frina, untuk menyusun kajian teknis penanganan banjir di Kampung Kaum Sari. (Dok: DPRD Bogor)

“Jembatan tidak menghambat tapi tidak memperlebar. memang terjadi penyempitan yang fatal yang mengarah ke Kedung Halang dan bukan dibawah jembatan OCBD,” jelasnya.

Klaim dari pihak OCBD pun diamini oleh Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena da Frina. Menurut Rena, penyempitan yang terjadi dibawah jalan Raya Bogor tidak dapat diatasi dengen diperlebar dalam waktu dekat. Sebab, status Jalan Raya Bogor berada dibawah wewenang pemerintah pusat, sehingga akan sulit untuk meminta bantuan pelebaran saluran air.

Rena memberikan opsi agar tidak ada lagi korban banjir di Kaum Sari, maka pihak OCBD baiknya membebaskan lahan 6 rumah milik warga agar warga bisa pindah ke tempat yang lebih aman. Disamping adanya opsi pembuatan sodetan baru guna menampung debit air yang mengalir di aliran sungai Kampung Kaum Sari.

“Kemarin kami melakukan tindak lanjut memberikan opsi untuk pembebasan lahan warga terdampak. Menurut kami itu yang paling memungkinkan agar tidak ada korban yaitu pembebasan lahan warga terdampak. Ini perlu ada kesepakatan kedua belah pihak,” ujar Rena.

Baca Juga: Bogor Dikepung Banjir Dimana-mana, Bima Arya Salahkan Bangunan Baru dan Drainase

Opsi yang diberikan oleh DInas PUPR pun didukung oleh Zenal Abidin. Menurutnya, hal tersebut menjadi solusi jangka pendek, agar kejadian banjir yang saat ini belum bisa diatasi setidaknya tidak memakan korban jiwa. Jika melihat potongan video yang beredar di sosial media, terlihat jelas banjir yang terjadi di Kaum Sari sangat berpotensi menimbulkan korban jiwa, karena kenaikan debit air terjadi sangat cepat dan arus yang sangat kuat.

“Menurut kami itu opsi pembebasan lahan bisa menjadi solusi jangka pendek. Tinggal bagaimana nanti kesepakatan antara warga dan OCBD bisa bertemu. Kami di Komisi III tentu akan mengawal hal ini agar semuanya bisa mendapatkan kesepakatan yang layak,” ujar Zenal.

Berdasarkan hasil rapat terpadu dan hasil dari monitoring di wilayah, Endah menilai selain pembebasan lahan, terdapat opsi lainnya yang bisa dikerjakan oleh pihak Pemkot dan OCBD, salah satunya adalah pembuatan TPT disepanjang aliran sungai yang melintasi Kaum Sari.

Sebab, dari kejadian banjir terakhir, Endah meihat banyak TPT yang sudah jebol dan berpotensi menimbulkan banyak lagi persoalan jika banjir kembali datang. Disamping itu ia juga meminta kepada Bappeda Kota Bogor untuk membuat kajian lanjutan untuk penanganan banjir di Kota Bogor.

“Jadi banyak opsi dan banyak PR untuk kita semua. Saya harap semuanya bisa berkontribusi untuk menyelesaikan masalah banjir ini,” ungkap Endah.

Baca Juga: Banjir Lintasan Terjang Bogor, BPBD Catat Ada 13 Titik Bencana Terjadi Saat Hujan Deras Kemarin

Setelah mendengar semua penjelasan dan jawaban dari semua pihak, Atang menutup rapat dengan menyampaikan enam poin kesimpulan. Pertama, pembangunan di kota bogor harus tetap memperhatikan aspek lingkungan serta keberlanjutan kenyaman warga, baik warga yang eksisting maupun warga yang ada di dalam perumahan yang akan dibangun. Ia meminta agar semua perencanaan pembangunan OCBD memperhatikan hal tersebut.

Load More