SuaraBogor.id - ASN Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Bachril Bakri harus menelan pil pahit setelah dua kali menjadi Penjabat (Pj) Bupati, pertama di Sarolangun dan berakhir di Kabupaten Bogor.
Bachril Bakri menggantikan Asmawa Tosepu sebagai Pj Bupati Bogor pada 20 September 2024 lalu. Ia menggantikan Asmawa yang telah menorehkan setidaknya dua hal yang terlihat yakni penyelesaian parkiran khusus truk tambang di wilayah Barat Kabupaten Bogor dan penataan kawasan Puncak Bogor.
Bachril Bakri membawa misi mengentaskan kasus stunting di Kabupaten Bogor, seperti dia menuntaskan kasus tersebut di Sarolangun.
Pasca ditunjuk sebagai Pj Bupati Bogor, Bachril Bakri langsung tancap gas turun lapangan ke Kecamatan Pamijahan karena Kecamatan tersebut menjadi Kecamatan tertinggi angka stuntingnya. Bahkan, ia berjanji akan membangun rumah stunting di Kecamatan tersebut.
Baca Juga: Pengamen Pelaku Kekerasan di Angkot 02 Bogor Ditangkap di Rumahnya
Uniknya, hingga akhir jabatan, janji Bachril Bakri membuat rumah stunting di Kecamatan Pamijahan tak terlaksana. Rumah stunting malah dibuatkan di Kecamatan Sukamakmur dan Tamansari.
Terselip Lidah, Memantik Amarah Ulama
Lima bulan lamanya Bachril Bakri menahan agar berakhir dengan husnul khatimah jabatan Pj Bupati Bogor, ia malah terselip lidah yang membuat masyarakat Kabupaten Bogor marah.
Di awal Februari 2025 atau di bulan akhir Bachril Bakri menjabat Pj Bupati Bogor, ia menyalahkan pondok pesantren karena rata-rata lama sekolah (RLS) di Bumi Tegar Beriman menurun.
Ia menduga, penurunan RLS itu salah satu penyebabnya yakni anak sekolah yang lulus SMP tidak meneruskan ke SMA, tapi memilih pondok pesantren.
Baca Juga: Akhir Pelarian Pembunuh di Bogor, Polisi Tangkap Tersangka di Jakarta
"Kemungkinan masalah RLS banyak yang putus sekola pada setelah SMP karena mereka langsung masuk pesantren," kata dia, 1 Februari 2024
"Ke sekolah pendidikan agama, sehingga tidak tercatat sebagai pendidikan lanjutan," lanjut dia.
Akibat ucapan yang tidak lebih dari tiga kalimat itu, kecaman hingga tuntutan masyarakat mulai dari DPRD hingga tokoh agama berdatangan.
Ketua Umum Rumah Santri, Ruhiyat Sujana menyebut ucapan Pj Bupati Bogor, Bachril Bakri soal tudingan Pondok Pesantren jadi penyebab rendahnya rata-rata lama sekolah, telah mencederai para kiyai hingga santri di Kabupaten Bogor.
"Harusnya Pj Bupati Bogor memahami dulu secara mendalam permasalahannya, jangan asal tuduh," tegas dia.
Ia mengaku, ucapan Bachril Bakri telah memantik amarah para pimpinan Pondok Pesantren yang telah lama memberikan edukasi keagamaan kepada santrinya. Sehingga, pihaknya merasa terganggu dengan ucapan Bachril Bakri.
Ia bahkan mengancam melakukan aksi demonstrasi yang mengundang ribuan kiyai hingga santri untuk memprotes ucapan Bachril Bakri.
"Pernyataan Pj Bupati sangat mencederai dan melukai kalangan pondok pesantren santri maka dengan ini akan menyatakan sikap dengan melakukan penggalangan untuk melakukan Aksi Bela Pondok Pesantren dengan menurunkan ribuan para santri dan ustadz yang ada dibumi tegar beriman," tegasnya.
Sementara, Pengamat kebijakan publik, Yusfitriadi meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk segera menanti Bachril Bakri sebagai Pj Bupati Bogor di tempat presiden Prabowo Subianto tinggal.
Ia mengaku kaget atas ucapan Bachril Bakri yang menyebut pondok pesantren sebagai salah satu penyumbang turunnya rata-rata lama sekolah (RLS).
"Kaget dan prihatin dengan pernyataan Pj. Bupati Bogor yang menyatakan banyaknya pesantren yang menyebabkan tingginya angka putus sekolah. Kaget karena kontruksi berfikir seorang Pj Bupati kok sekerdil itu, ga faham juga apa yang ada di pikiran Pj. Bupati tersebut," kata dia,
Padahal, kata dia, pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua dalam pendidikan karakter dan mentalitas generasi bangsa. Sehingga, tidak masuk akal jika dianggap sebuah faktor tingginya anak putus sekolah.
"Padahal seharusnya Pj Bupati paham hampir semua pesantren yang ada saat ini memiliki basis pendidikan formal, terus dimana hubunganya dengan penyebab tingginya anak putus sekolah. Amat sangat aneh dan tidak layak menjadi Pj. Bupati," kata dia.
Ia menyarankan, Kemendagri untuk segera memberhentikan Bachril Bakri sebagai Pj Bupati Bogor untuk meredam amarah masyarakat, khususnya para kiyai dan santri.
"Sebelum masyarakat marah yang diakibatkan oleh ketidakwarasan dalam berdikir tersebut. Karena saya baru mendapatkan model pejabat seperti ini, dimana-mana justru mengembangkan pesantren dengan dilengkapi basis pendidikan formal, agar ada keseimbangan antara nilai-nilai keagamaan, karakter, mentalitas dan tahapan pendidikan berjenang serta berkelanjutan," kata dia.
Kecaman demi kecaman untuk Bachril Bakri terus memuncak, hingga akhirnya dia mengundang para kiyai untuk meminta maaf secara langsung ke pada mereka.
"Kami mohon maaf apabila ada terjadi kekeliruan atau kesalahpahaman pada para ulama terutama atas hal-hal yang disampaikan kemarin saya rasa demikian terima kasih," kata dia Selasa 4 Februari 2025.
Hingga akhir masa jabatan, Bachril Bakri mengaku hanya melanjutkan kerja-kerja Asmawa Tusepu soal penertiban PKL di kawasan Puncak salah satunya. Ia mengaku, sebagai Pj Bupati Bogor hanya melakukan pekerjaan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku.
"Itu kan kita bekerja sesuai regulasi, aturan, dan saya juga melanjutkan sebenarnya walaupun mungkin tidak seperti apa yang dilakukan (asmawa) karena kita sudah punya aturan bagaimana penertiban PKL, atau penertiban PKL yang menyalahi tata ruang kita sudah punya mekanisme ada teguran, ada peringatan, setelah itu baru ada eksekusi," kata dia, Rabu 19 Februari 2025.
Kontributor : Egi Abdul Mugni
Berita Terkait
-
Sambut Ramadan, Ini Rekomendasi Series Indonesia Bertema Religi
-
BMKG: Jakarta Diguyur Hujan Sepanjang Hari, Waspada!
-
Fakta Band Sukatani Punk: Grup Musik Lokal Minta Maaf ke Kapolri karena Lagu "Bayar Bayar Bayar"
-
Gunung Parung Berapa MDPL? Firdaus Oiwobo Bangga Tunjukkan Lokasi Tanahnya Ribuan Hektar
-
Jual Beli Belum Selesai, Tanah dan Bangunan di Sentul Tiba-tiba Disita Bareskrim
Tag
Terpopuler
- Baru 5 Bulan Cerai, Nisya Ahmad Dirangkul Mesra Seorang Pria, Diduga Kuasa Hukumnya Sendiri
- Sempat Berseteru Dengan Arumi Bachsin, Ini Kabar Terbaru Maria Lilian Pesch
- Diisukan Pilih Kasih Menantu, Geni Faruk Kembali Absen Acara Aurel Hermansyah
- Verrell Bramasta Nekat Susul Fuji ke Malaysia, Omongan Venna Melinda Ramai Disinggung
- Bandingkan Menu Makanan Gratis Demo Indonesia Gelap dengan MBG, Publik: Gak Perlu Drama Efisiensi..
Pilihan
-
Profil Dean James: Arek Surabaya, Jagoan Go Ahead Eagles
-
Rusun ASN di IKN Hadir dengan Kualitas Apartemen, Harga Terjangkau
-
7 Rekomendasi HP Terbaik di Bawah Rp 10 Juta Februari 2025, Performa dan Fitur Flagship
-
Wagub Baru, Kebijakan Baru! Pendidikan Gratis Jadi Prioritas Seno Aji
-
5 Rekomendasi HP Rp 7 Jutaan Terbaik Februari 2025, Tak Kalah Keren dari iPhone
Terkini
-
Kades Wiwin Hina Bingkisan Bupati, Wabup Bogor Perintahkan Sekda Tindak Tegas
-
Nasib Malang Bachril Bakri, 'Lidah Terselip' Jadi Sorotan di Penghujung Masa Jabatan
-
Pengamen Pelaku Kekerasan di Angkot 02 Bogor Ditangkap di Rumahnya
-
Janji Wahyu-Ramzi, Jalan Mulus untuk Cianjur dalam 100 Hari Kerja
-
Akhir Pelarian Pembunuh di Bogor, Polisi Tangkap Tersangka di Jakarta