Andi Ahmad S
Senin, 21 Juli 2025 | 17:51 WIB
Ilustrasi Densus 88 [Antara]

SuaraBogor.id - Teka-teki mengenai aktivitas terduga teroris berinisial Y, yang penangkapannya menggegerkan warga Rumpin, Kabupaten Bogor, pada Jumat (18/7) lalu, mulai tersibak.

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap bahwa Y bukanlah anggota biasa, melainkan sosok yang memegang peranan kunci dalam sebuah jaringan.

Dalam keterangan resminya, Densus 88 memberikan gambaran awal tentang posisi strategis yang dipegang oleh Y, yang mengindikasikan keterlibatannya yang mendalam.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Mayndra Eka Wardhana, menjelaskan bahwa Y memiliki peran ganda yang sangat vital.

Sosoknya diduga kuat menjadi motor penggerak dan penghubung dalam sel terornya.

"Menjabat berbagai posisi dan menjadi fasilitator," kata Mayndra dilansir dari Antara, Senin 21 Juli 2025.

Seorang fasilitator dalam jaringan terorisme biasanya bertugas untuk menyediakan berbagai kebutuhan logistik dan operasional.

Fakta bahwa Y juga menjabat berbagai posisi menunjukkan bahwa ia kemungkinan besar adalah tokoh sentral yang dipercaya untuk mengelola beberapa aspek penting dalam organisasinya.

Meskipun perannya telah diungkap, Densus 88 masih menutup rapat informasi mengenai afiliasi kelompok atau organisasi teroris yang melibatkan Y.

Baca Juga: Didukung Prabowo, Ini 3 Keunggulan Koperasi 'Singkong' Hambalang

Barang Bukti 'Melekat' dan Pemeriksaan Mendalam

Penangkapan Y yang terjadi pada Jumat (18/7) pukul 05.04 WIB di Desa Kampung Sawah, Kecamatan Rumpin, Bogor juga disertai dengan penyitaan sejumlah barang bukti.

Menariknya, barang bukti yang diamankan adalah benda-benda yang melekat langsung pada terduga pelaku saat ditangkap.

"Ponsel, kartu identitas, motor, sejumlah uang, dan lain-lain," ucap Mayndra.

Barang-barang yang tampak biasa ini kini menjadi kunci bagi penyidik. Data digital dari ponsel, riwayat perjalanan dari motor, serta catatan keuangan akan dianalisis secara mendalam untuk membongkar seluruh jaringan dan rencana mereka.

Saat ini, Y tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Densus 88 Antiteror Polri. Mayndra menegaskan bahwa substansi dari pemeriksaan tersebut belum bisa diungkap ke publik karena masih dalam proses penyidikan yang sangat sensitif. [Antara]

Load More