Ridwan Kamil Minta Polisi Periksa Mahfud MD soal Kerumunan Megamendung

Ridwan Kamil menilai Mahfud MD jadi pihak yang disalahkan dalam kerumunan Megamendung saat Habib Rizieq baru pulang ke Indonesia.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 16 Desember 2020 | 12:58 WIB
Ridwan Kamil Minta Polisi Periksa Mahfud MD soal Kerumunan Megamendung
Arkana Aidan, anak bungsu Ridwan Kamil dan Atalia [Instagram/arkanaidan]

SuaraBogor.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil minta polisi periksa Mahfud MD dalam kasus kerumunan Megamendung, Bogor. Sebagai kepala daerah, Ridwan Kamil tidak mau jadi pihak yang satu-satunya disalahkan dalam peristiwa itu. 

Menurut Ridwan Kamil, peran Mahfud MD dalam kerumunan Megamendung itu juga sentral dan besar. Sebab Menkopolhukam Mahfud MD izinkan penjemputan terhadap Habib Rizieq Shihab

Pengumuman izin penjemputan Habib Rizieq Shihab ke Bandara Soekarno-Hatta itu diumumkan ke publik lewat media massa.

Hal itu dikatakan Ridwan Kamil usai memberikan keterangan terkait kasus Megamendung di Mapolda Jabar, Kamis (16/12/2020). Ridwan Kamil memberikan keterangannya di hadapan media. Saat memberikan keterangan Emil merasa tidak adil dengan pemeriksaan dirinya.

Baca Juga:Jumat Besok PA 212 Demo Besar di Istana, Tuntut Habib Rizieq Dibebaskan

Ini karen kata Emil, tidak semua pihak yang terlibat hingga menyebabkan kerumunan diperiksa. Emil menyebut, kerumunan "kegiatan Rizieq Shihab", diawali dengan adanya statment dari Menkopolhukam Mahfud MD.

Kata Emil, Mahfud yang memberikan izin kepada masyarakat untuk menjemput Rizieq sepulangnnya dari Arab.

"Pak Mahfud yang mengatakan penjemputan HRS itu diizinkan, di situlah menjadi tafsir dari ribuan orang yang datang ke bandara selama tertib dan damai boleh maka terjadi kerumunan luar biasa sehingga ada tafsir ini seolah ada diskresi dari Pak Mahfud kepada PSBB di Jakarta dan PSBB di Jabar dan lain sebagainya," kata Emil, di Gedung Ditreskrimum Polda Jabar, Rabu (16/12/2020).

Dengan kalimat dari Mahfud yang berkata mengizinkan lanjut Emil, seharusnya, Menkopolhukam pun turut bertanggung jawab, dalam kejadian rentetan sepulangnya Rizieq ke Indonesia.

"Jadi beliau juga harus bertanggung jawab tak hanya kami-kami kepala daerah yang dimintai klarifikasi ya, jadi semua punya peran yang perlu diklarifikasi," ucapnya.

Baca Juga:Akhirnya Ridwan Kamil Diperiksa Polisi Soal Kasus Kerumunan Megamendung

Emil menyebut, ada baiknya jika Mahfud MD pun turut mengklarifikasi atas perkataannya yang mengizinkan saat Rizieq dijemput di bandara.

"Jadi jangan hanya kepala daerah yang dapet dampaknya suruh mengklarifikasi khususnya pak Mahfud sebagai Menkopolhukam itu juga statemen-nya kan ada di media, justru awalnya dari situ menimbulkan tafsir hukum," ucap dia.

Sebelumnya Suara.com memberitakan, Mahfud MD tidak akan menghalangi Habib Rizieq pulang dari Arab Saudi, Selasa (10/10/2020).

"Karena dulu juga waktu pergi, kita berikan haknya untuk pergi bukan karena kita minta untuk pergi. Sekarang mau pulang kita berikan haknya untuk pulang, karena dia adalah warga negara yang hak-haknya harus dilindungi,” kata Mahfud dalam keterangan tertulis, Senin (9/11/2020).

Mahfud berharap kepada pendukung Rizieq yang akan menyambut Rizieq di Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk tetap tertib, apalagi kabarnya Rizieq akan melakukan revolusi akhlaq sepulangnya nanti.

"Revolusi akhlak itu akan menimbulkan kebaikan, oleh sebab itu semuanya harus tertib. Silakan menjemput, tapi tertib, rukun dan damai, seperti yang selama ini dianjurkan oleh Habib Rizieq," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini