SuaraBogor.id - Kenapa Bogor dijuluki kota hujan? BMKG menjawab. Julukan kota hujan, bukan tanpa alasan.
Salah satu alasan Bogor dijuluki kota hujan karena Bogor memang sering terjadi hujan dibandingkan daerah lainnya.
Kepala Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Darmaga, Budi Suhardi mengatakan ketika puncak musim kemarau melanda Indonesia, Bogor tetap sering diguyur hujan.
"Statement tentang di Bogor sering turun hujan itu kami keluarkan tidak begitu saja. Kami sudah membuat data statistiknya secara otentik," kata Budi saat ditemui ayobogor.com di kantornya.
Baca Juga:COVID-19 di Kota Bogor Makin Parah, Tambah 1.167 Orang Positif Corona
Budi mengatakan, dalam hitungan sepuluh hari, intensitas curah hujan yang terjadi di Kota Bogor rata-rata di atas 50 milimeter.
Dalam hitungan BMKG, jika rata-rata curah hujan melebihi 50 milimeter, maka disebut dengan musim hujan, di mana pada saat ini hujan akan sering turun.
Sementara itu, jika rata-rata curah hujan di bawah angka tersebut, maka disebut musim kemarau.
"Data yang kami miliki rata-rata itu di atas 50 milimeter untuk Bogor, sehingga disebut kota hujan, yang artinya banyak hujan, artinya hampir hujan terus. Sehingga diperhatikan setiap saat ngitung bulan-bulan di Kota Bogor enggak ada yang namanya kering banget," kata Budi.
Menurut Budi, Bogor sering diguyur hujan karena berbagai alasan. Pertama, karena wilayah Kota Bogor dikelilingi oleh pegunungan.
Ada tiga gunung yang berada disekitar kota ini, yakni Gunung Salak, Pangrango, dan Gunung Gede. Banyaknya gunung di Bogor membuat pembentukan awan mudah terjadi karena angin dan suhu pegunungan yang dingin mendukung terjadinya pembentukan awan dalam proses hidrologi.
Selain dikelilingi oleh pegunungan, Bogor juga memiliki sebaran hutan yang masih banyak dan luas.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca BMKG 29 Januari: Depok dan Kota Bogor Hujan Ringan
Kemudian, masa udara yang membantu proses pembentukan awan selalu tersedia di Kota Bogor.