SuaraBogor.id - Pagi ini Anton Medan dimakamkan di Komplek Masjid Jami Tan Kok Liong, Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Selasa (16/3/2021).
Anton Medan rencananya dimakamkan pagi ini sekitar pukul 09.00 WIB. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum PITI Arta Dharmadi, Senin (15/3/2021) malam.
Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Ramdhan Effendy atau Anton Medan meninggal dunia, Senin (15/3/2021) siang di kediamannya.
"Sekitar jam 9," katanya saat dihubungi Suarabogor.id.
Baca Juga:Gisel Akan Jalani Sidang Video Syur, eks Zumi Zola Lepas Hijab
Sementara, putra ke-6 Anton, Delly Viki Ramdani menjelaskan, masih banyak saudara dan kerabat Anton dari luar kota untuk datang ingin melihat terakhir kalinya sosok tokoh Tionghoa yang pernah berguru ke KH Zainudin MZ itu.
"Banyak saudara dari luar kota mau datang, melihat bapak untuk terakhir kali. Tapi yang pasti besok dimakamkan tapi belum tahu jam berapa dimakamkannya," kata Delly, Senin (15/3/2021).
Delly mengungkapkan jika ayahnya itu memiliki ketegasan dalam menegakkan ilmu agama dalam keluarga.
Menurutnya, Anton telah membekali enam anaknya yang kini masih hidup dengan agama yang mumpuni.
"Sosok yang luar biasa. Ketegasan beliau, kasih sayang sama anak luar biasa. Ketegasan dalam mendidik, terutama untuk siap menghadapi dunia nyata," kata Delly.
Baca Juga:Anton Medan Meninggal Dunia, Ucapan Duka Banjiri Media Sosial
Anton Medan lahir dengan nama Tan Hok Liang. Antin Medan lahir di Tebing Tinggi, Sumatra Utara, 10 Oktober 1957.
Sekilas Mengenai Anton Medan
Anton Medan adalah mantan perampok dan bandar judi yang kini telah insaf. Ia menjadi Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) sejak 2012.
Anton Medan memeluk agama Islam sejak 1992. Anton Medan mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami' Tan Hok Liang. Masjid itu terletak di areal Pondok Pesantren At-Ta'ibin, Pondok Rajeg, Cibinong.
Banyak tuduhan-tuduhan yang diarahkan padanya seputar keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998. Anton Medan juga pernah masuk penjara sewaktu masih menjadi perampok dan bandar judi.
Anton mengaku dirinya semula merupakan penganut agama Buddha, lalu beralih ke Kristen dan akhirnya Islam.
Sebelum masuk Islam, Anton dibesarkan di tengah-tengah politik gelap Indonesia. Itu selama pemerintahan Orde Baru Suharto ketika preman digunakan dalam politik, bisnis dan instansi pemerintah.
Pada tahun 1998, Anton Medan dijadikan kambing hitam untuk orkestrasi Kerusuhan Jakarta setelah tuduhan itu diam-diam dicabut.