SuaraBogor.id - Ustaz Adam pembuat berita bohong atau berita hoax babi ngepet di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan Kota Depok, telah ditangkap polisi.
Penangkapan Ustaz Adam tidak diketahui oleh pengurus RW 04 Kelurahan Bedahan.
"Saya belum kasih jawaban, saya tahu sudah viral di media sosial. Karena posisi saya kerja," kata Ketua RW 04 Bedahan Abdul ketika dikonfirmasi Suara.com, Kamis (29/4/2021).
Terkait penangkapan dan penetapan Ustaz Adam sebagai tersangka penyebar berita hoax babi ngepet, Abdul mengaku baru mengetahuinya di media sosial.
Baca Juga:Asal Usul Sawangan Depok, Lokasi Heboh Kemunculan Babi Ngepet
Terkait sosok Ustaz Adam, ia mengaku tidak mengenal betul. Namun sebagai ketua lingkungan mengetahui Adam tinggal di lingkungan RW 04.
"Dia ngontrak. Aslinya Kampung Perigi dan bentuk majelis taklim," kata Abdul.
Sementara itu, warga Bedahan Dafid mengaku kaget atas peristiwa ini. Sebab, berita babi ngepet di daerah Bedahan adalah bohong dan hoax itu disebarluaskan oleh oknum yang mengaku ustaz.
"Setahu saya dia (Adam) itu buat majelis taklim di wilayah dan dikenal sebagai ustaz dan ngontrak di RW 04," kata Dafid.
Soal penangkapan babi diduga babi ngepet oleh warga dengan tidak mengenakan pakaian, kata Dafid informasi itu benar.
Baca Juga:Sebar Hoaks Babi Ngepet, Ustadz Adam Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara
Menurut dia, menangkap babi ngepet dengan cara telanjang bulat membuat para warga jadi percaya kebaradaan babi ngepet tersebut.
"Jadi orang percaya tangkap babi telanjang bulat. Itu informasi asli. Yang aneh lagi kok pada percaya," kata dia.
Sementara itu, Ustaz Adam kini telah mendekam di sel. Dia hanya tertunduk ketika ditampilkan petugas di Polres Metro Depok.
Adam mengaku dirinya khilaf dan meminta maaf. Ia mengaku awalnya hanya ingin menyelesaikan persoalan karena ada warga yang mengeluh kehilangan uang Rp 1-2 juta.
"Sehingga timbullah di hati dan pikiran saya, agar selesai permasalahan yang ada di tempat kita. Saya akuin itu adalah salah yang sangat fatal. Ini hanya rekayasa pribadi saya sendiri, hanya untuk menyelesaikan apa yang disolusikan kepada saya,” kata Ustaz Adam, Kamis (29/4/2021).
Ustaz Adam mengaku membeli babi secara online. Harganya Rp 900.000 ditambah ongkos kirim Rp 200 ribu.
Lalu ia membuat skenario penangkapan bersama orang lainnya.
“Babinya dikirim melalui jasa pengiriman tepat pada jam 22.55. Babi itu baru datang dan dilepas di depan rumah saya. Jadi dilepas dan kita menunggu babi itu sampai datang, karena dari posisi yang dilepas sangat mudah bagi babi itu untuk jalan ke titik yang disiapkan,” tambahnya.
Dia mengaku sengaja mengarang isu soal babi ngepet tersebut. Dia menyadari apa yang dilakukannya salah.
“Saya akui itu adalah salah yang sangat fatal dan sekali lagi atas kejadian ini saya memohon maaf yang sebesar-besarnya terutama untuk warga Bedahan, seluruh warga negara Indonesia,” pungkasnya.
Kontributor : Supriyadi