Niat Berlibur, Rendi Tewas Tenggelam di Curug Goa Lumut Pamijahan Bogor

Peristiwa wisatawan tewas tenggelam di Bogor itu terjadi pada Minggu (30/5/2021) sekitar pukul 16.00 WIB.

Andi Ahmad S
Selasa, 01 Juni 2021 | 09:34 WIB
Niat Berlibur, Rendi Tewas Tenggelam di Curug Goa Lumut Pamijahan Bogor
Ilustrasi orang tenggelam. (Shutterstock)

SuaraBogor.id - Seorang wisatawan tewas tenggelam di Wisata Curug Goa Lumut, di Kampung Lokapurna, Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Peristiwa wisatawan tewas tenggelam di Bogor itu terjadi pada Minggu (30/5/2021) sekitar pukul 16.00 WIB.

Dari keterangan penjaga tiket lokasi wisata Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Topik (54), bahwa korban bernama Rendi Saputra (18) warga Kampung Rawakalong, Desa Rawakalong, Kecamatan Gunungsindur masuk ke lokasi wisata TNGHS bersama teman wanitanya bernama Randu (17).

“Melalui jalur Wisata Gunung Bunder 2, Kecamatan Pamijahan sekitar pukul 14.30 WIB dengan membeli tiket seharga Rp 35 ribu. Tiba di lokasi Goa Lumut sekitar pukul 15.00 WIB,” katanya dilansir dari Bogordaily -jaringan Suara,com, Selasa (1/6/2021).

Baca Juga:Prakiraan Cuaca BMKG 1 Juni Bogor-Depok

Sementara menurut rekan korban Randu, bahwa setiba di lokasi wisata tersebut korban langsung mandi di air terjun.

“Pas datang ke lokasi itu, Rendri langsung mandi di air terjun,” ucapnya.

Lantas ia mengungkapkan, bahwa dirinya sempat memperingatkan korban agar tidak langsung mandi dan tidak ke tengah air terjun, namun korban tetap saja berenang ke tengah.

“Sudah di bilangin untuk tidak mandi ke tengah,” bebernya.

Ia menjelaskan, setelah tenggelam dan akhirnya diselamatkan oleh warga sekitar, korban sempat bilang bahwa kakinya alami kram.

Baca Juga:Cianjur Bogor dan Sukabumi Masuk Wilayah Peredaran Narkoba Tertinggi

“Korban pun langsung tenggelam dan diselamatkan oleh warga sekitar, lalu dibawa ke klinik terdekat oleh pengelola, dan setiba di klinik menurut dokter korban sudah tidak bernyawa lagi,” bebernya.

Kapolsek Cibungbulang AKP Agus Permana membenarkan, adanya wisatawan yang tenggelam di lokasi wisata tersebut.

“Ia benar, menurut keterangan rekan korban, korban itu memiliki riwayat penyakit ayan, karena sebelum meninggal korban sempat mengeluarkan busa dari mulutnya. Dan lokasi wisata tidak ditutup,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini