SuaraBogor.id - Sumbangan Rp2 Triliun dari mendiang Akidi Tio ternyata bohong. Sumbangan itu sempat gegerkan masyarakat di Indonesia. Sebab, sumbangan itu diklaim akan digunakan untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan.
Akibat sumbangan dari mendiang Akidi Tio tersebut yang terungkap bohong, sang anak bungsu dari Akidi Tio, Heriyanti, ditangkap polisi.
Tidak hanya itu, dokter keluarga mendiang Akidi Tio, Hardi Darmawan, yang sejak awal terlibat dalam sumbangan Rp2 triliun itu ikut diperiksa.
Saat ditanya polisi soal uang Rp 2 Triliun yang dijanjikan, Hadi Darmawan mengakui tidak pernah melihat sama sekali uang tersebut.
Baca Juga:Empat Keluarga Alm Akidi Tio Akhirnya Dipulangkan usai 9 Jam Diperiksa
Ada sejumlah fakta dari insiden yang membuat banyak orang kecele ini, seperti menyadur dari Solopos.com -jaringan Suara.com.
1. Penyerahan Bantuan Rp 2 Triliun Dihadiri Gubernur Sumatera Selatan
Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Heriyanti kepada Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri, di Mapolda, Senin (27/7/2021).
Pemberian bantuan dari keluarga almarhum Akidi Tio tersebut disaksikan oleh Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru; Dandrem 004/Gapo Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji, dan Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, Lesty Nurainy.
Pihak keluarga Akidi Tio mengatakan dana bantuan diberikan sepenuhnya ke Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sebagai penanganan pandemi Covid-19. Rencananya, uang donasi akan digunakan untuk penanganan pasien Covid-19 seperti kebutuhan obat-obatan, oksigen, tempat isolasi hingga pembayaran insentif bagi para tenaga kesehatan.
Baca Juga:Beredar Bilyet Giro Rp 2 Triliun Milik Anak Akidi Tio, Barang Bukti Polisi?
2. Banjir Pujian dari Sejumlah Tokoh
Musisi Addie MS memuji sikap mulia mendiang Akidi Tio yang membantu warga terdampak pandemi Covid-19, terkhusus Sumatera Selatan.
Addie MS juga menambahkan, jika ia mengenal banyak sosok warga Indonesia keturunan Tionghoa seperti Akidi Tio ini. Sosok seorang kaya raya namun hidupnya bersahaja dan sederhana, sering sekali memberi bantuan atau sumbangan tanpa ingin disebutkan namanya.
Selain itu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pun mengapresiasi aksi Akidi Tio. Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi, mengatakan tindakan keluarga Akidi Tio ini patut diteladani oleh masyarakat luas.
3. Sosok Akidi Tio Tak Diketahui Banyak Orang
Sosok Akidi Tio tidak diketahui banyak orang, termasuk Perwakilan Masyarakat Konghucu, Sakim, yang turut hadir dalam acara penyerahan bantuan Rp2 triliun tersebut.
Dia mengemukakan penyerahan sumbangan itu diberikan dan diwakilkan oleh dokter keluarga, Hardi Darmawan. Kedatangannya sendiri untuk menemani seorang anak perempuan almarhum Akidi Tio.
Sakim memastikan jika pengusaha tersebut adalah warga Palembang. Namun diakui, jika dirinya tidak mengenal betul sosok mendiang Akidi Tio.
4. Akidi Tio Tidak Masuk 10 Orang Terkaya Indonesia
Nama Akidi Tio, tidak masuk daftar orang terkaya di dunia. Ia tidak ada dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes.
Padahal, almarhum Akidi Tio dan keluarga saat ini tengah dikenal publik sebagai seorang dermawan dengan jumlah donasi yang sangat fantastik. Fakta ini tentunya memicu kejanggalan mengenai siapa sosok Akidi Tio sebenarnya.
5. Ketua MPR Bongkar Motivasi Akidi Tio Sumbang Rp 2 Triliun
Akidi Tio ternyata sudah meninggal pada 2009 silam dan sumbangan itu merupakan wasiat dari mendiang. Usut punya usut, sumbangan Rp2 triliun itu adalah sumpahnya pada orang kaya era Bung Karno. Sumpah Akidi Tio pada Thong Ju, orang kaya raya di era Bung Karno.
Kisah asal usul sumbangan Akidi Tio ini diungkapkan Ketua MPR, Bambang Soesatyo. Bamsoet mengungkapkan beberapa lini bisnis yang dimiliki pengusaha dermawan ini. Di antaranya usaha tambang baru dolomit bahan pembuat pupuk, juga pabrik kecap.
“Akidi Tio pernah bersumpah kepada Thong Ju kalau dia kaya akan memberikan Sumbangan Rakyat Palembang dan TERBUKTI janjinya melalui wasiat anak cucunya. (Akidi) selalu pakai no name atau Hamba Allah,” tulis Bambang, Jumat (30/7/2021).
6. Dokter Keluarga Akidi Tio Ungkap Sumbangan Rp 2 Triliun Sudah Ditransfer
Dokter keluarga mendiang Akidi Tio, Hardi Darmawan, menjelaskan mengenai progres donasi uang Rp 2 Triliun. Hal itu terungkap dalam tayangan kanal Youtube Helmy Yahya Bicara, Jumat 30 Juli 2021.
“Penyerahannya sudah terjadi ya Prof?” tanya Helmy, Jumat (30/7/2021).
“Sudah, sudah, sudah.” jawab Prof Hardi.
Hardi sendiri tidak menjelaskan secara lebih rinci terkait penyerahan sumbangan itu. Helmy Yahya bertanya lagi bantuan diserahkan secara transfer atau cash.
“Sudah, sudah selesai itu dengan Pak Kapolda,” ungkap Hardi.
7. Dahlan Iskan Ungkap Donasi Rp 2 Triliun Itu Tersimpan di Bank Singapura
Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, juga ikut penasaran dengan sosok pengusaha penyumbang Rp 2 triliun itu. Ia terus berusaha mengetahui sosok almarhum Akidi Tio termasuk keluarganya.
Dalam unggahan Catatan Dahlan Iskan, ia menulis dua cacatan mengenai pengusaha lokasi Akidi Tio yang dikenal sangat dermawan tersebut. Ia berhasil menemui seseorang perempuan yang dikatakan sangat dekat dengan Heriyanti.
Wanita ini mengungkap uang Rp2 Triliun itu benar-benar ada dan segera dicairkan. Ia membeberkan uang itu hasil usaha Aki dengan partner bisnis di Singapura dan Hongkong. Mereka juga punya aset dalam bentuk gedung-gedung.
Uang itu disebut tersimpan di Bank Singapura, di mana Heryanti berusaha mendapatkannya. Ia disebut mendapat kabar dari Singapura bahwa uangnya sudah bisa diambil, sehingga berani menghadap Kapolda Sumatera Selatan untuk menyerahkan sumbangan secara simbolis.
8. Heriyanti Resmi Ditangkap Terkait Hoaks Sumbangan Rp 2 Triliun
Polisi menangkap anak almarhum Akidi Tio. Setelah donasi yang disebut Rp 2 Triliun akan diserahkan bohong alias hoaks. Anak almarhum Akidi Tio, bernama Heryanti malah disebut punya utang Rp 3 Miliar.
Heriyanti tiba di Mapolda Sumsel dan langsung digiring masuk ke ruang Ditreskrimum Polda Sumsel dengan pengawalan sejumlah petugas. Ia tampak menggunakan batik biru dengan celana panjang hitam, seraya menutup wajahnya dengan tangan.
Dir Ditreskrimum Polda Sumsel, Hisar Siallagan saat dikonfirmasi enggan memberikan komentar terkait penjemputan Heriyanti.
“Nanti saja ya,” ujarnya tegas.