SuaraBogor.id - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Hasbullah memberikan pernyataan yang mengejutkan. Dalam pidatonya dirinya memberikan ancaman mati kepada wartawan dan LSM.
Untuk diketahui, Hasbullah baru dilantik Bupati Pasuruan. Dirinya langsung memberikan ancaman kepada LSM dan wartawan.
Hal itu diketahui dalam sebuah video berdurasi 30 detik menggambarkan Hasbullah memegang mikrofon.
Dalam video itu, yang berada di tengah-tengah kerumunan diperkirakan pegawai hingga kepala sekolah di depan pintu masuk sebuah kantor.
Baca Juga:Apa itu Deepfake? Muncul saat Heboh Miss Kay dan Video Syur 61 Detik Mirip Nagita Slavina
Di hadapan pegawai, Hasbullah terlihat semangat menyampaikan pidato dengan bahasa Jawa bercampur Indonesia.
Inti dari kalimat yang diujarkan Hasbullah berisi peringatan bahkan cenderung ancaman kematian terhadap wartawan dan LSM.
Beberapa saat, terdengar juga sorakan dari pegawai yang mengelilingi Kadispendik Kabupaten Pasuruan yang baru dilantik 17 Januari 2022 itu.
Berikut kalimat lengkap yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Hasbullah:
“Katek ganggu kepemimpinanku, ganggu sekolahan ati-ati. Mati awakmu ngkok yo! kepala sekolah semuanya ga usah takut sama LSM, sama siapa, ini perwakilan e iki ya. Iki nyoting, grup golongan wartawan-LSM sebarin ya. Ojo sampek ganggu @!** mati!!,” kecamnya, mengutip dari Bogordaily -jaringan Suara.com, Kamis (20/1/2022).
Baca Juga:Tangan dan Kaki Sering Kesemutan? Bisa Jadi Gejala Penyakit Berikut
“Jika mengganggu kepemimpinan saya, mengganggu pihak sekolah, hati-hati. Mati kalian nanti ya! kepala sekolah tidak perlu takut sama LSM, (atau) sama siapa, perwakilan ini ya, yang melakukan shooting, grup atau golongannya wartawan-LSM sebar ya. @!** (kata yang diucapkan tidak jelas) mati!!,” ungkapnya dalam bahasa Indonesia.
Video Hasbullah tersebut saat ini terus menyebar dan menjadi perbincangan di media sosial terutama grup-grup WhatsApp.
Sampai berita ini ditulis, belum didapatkan penjelasan dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Hasbullah sebagai bentuk klarifikasi atas dugaan ancaman mati yang disampaikan untuk wartawan dan LSM itu.