Dia menggambarkan, setiap pembelian 2.200 karton minyak perlu modal Rp 400 juta. Lalu dijual, rugi Rp 200 juta.
"Saya pinjam ke sana-sini buat menutupi kerugian ini. Terus saya pinjam lagi buat mengganti yang saya pinjam. Jadi gali lobang tutup lobang," terangnya.
Sebetulnya, Melvi masih memiliki suami yang bekerja. Hanya saja, gaji suaminya pun tidak cukup untuk melinasi utang-utangnya.
"Karyawan biasa. Gajinya kecil, cukup buat bayar kontrakan, cicilan motor, susu anak, sama pampers," pungkasnya.
Baca Juga:Dinsos Tangerang Bantu Janda yang Nekat Ingin Jual Ginjal Karena Terlilit Utang
Kontributor : Immawan Zulkarnain