SuaraBogor.id - Puluhan rumah warga didua Desa, Kecamatan Campakamulya, Kabupaten Cianjur rusak setelah diterjang hujan deras disertai angin kencang. Dua rumah diantaranya mengalami rusak berat dan terancam ambruk.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, hujan deras disertai angin kencang tersebut terjadi pada Senin (31/01/2022) petang.
Camat Campakamulya Candra Dwi Kusumah mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima sementara tercatat ada sekitar 40 rumah warga rusak, dua diantaranya rusak parah dan terancam ambruk.
"Puluhan rumah tersebut rata-rata mengalami rusak ringan dibagian atap usai diterjang hujan deras disertai es. Sedangkan dua rumah yang rusak parah, dan terancam ambles setelah aliran Sungai Cibiru meluap dan menggerus pondasi," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (01/02/2022).
Baca Juga:Suasana Jalur Wisata Puncak saat Libur Imlek
Dua rumah yang rusak parah tersebut, kata dia, dihuni oleh sekitar lima orang. Namun tidak ada korban luka dan jiwa dalam peristiwa bencana alam tersebut.
"Sekitar lima orang yang menghuni dua rumah rusak parah tersebut telah mengungsi ke rumah kerabat dan keluarga terdekat," ucapnya.
Ia mengatakan, masih terdapat sejumlah titik yang terdampak hujan deras dan disertai angin kencang tersebut, namun karena akses menuju kesejumlah lokasi cukup terjal sehingga belum tertangani.
"Hingga saat ini pihak telah melakukan pendataan, dan penanganan terhadap sejumlah rumah warga yang terdampak. Kami sudah berkoordinasi dengan intansi juga dinas terkait," ucapnya.
Sementara itu, Sekertaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo, mengatakan, pihaknya telah merunkan sejumlah personil ke lokasi bencana.
Baca Juga:Bima Arya Berhentikan Sementara PTM di Kota Bogor, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Buka Suara
"Personil telah diturunkan ke lokasi bencana, hingga saat ini petugas dilapangan masih melakukan pendataan dan penanganan," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya meminta warga terutama yang tinggal diderah rawan bencana untuk meningkatkan kewasapadaan, karena saat ini merupakan puncak musim hujan.
Kontributor : Fauzi Noviandi