Cerita Ibu Guru Asal Cianjur Yang Terjebak 1,5 Jam di Reruntuhan Sekolah 'Musibah Itu Ujian dari Allah'

Imas beserta suami dan dua anaknya sudah tiga hari tidur di tenda beralaskan terpal di atas tanah bebatuan yang tak rata, bergabung dengan sanak saudara lainnya.

Andi Ahmad S
Kamis, 24 November 2022 | 08:21 WIB
Cerita Ibu Guru Asal Cianjur Yang Terjebak 1,5 Jam di Reruntuhan Sekolah 'Musibah Itu Ujian dari Allah'
Warga menyelamatkan barang yang tersisa direruntuhan bangunan akibat gempa di Sarampad, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc].

Akses jalan itu salah satu jalan yang menghubungkan Jalan Raya Nagrak ke Kampung Rawacina yang sejak gempa terjadi kemacetan parah karena padatnya pergerakan masyarakat dan relawan evakuasi yang melakukan penyelamatan ke Kecamatan Cugenang.

Polri melalui tim SAR Resimen II Pasukan Pelopor Korp Brimob mendistribusikan bantuan tenda pleton ke Kampung Rawacina, dan puluhan paket bantuan logistik untuk warga terdampak.

Namun, selain tenda dan bahan makanan, warga membutuhkan air bersih untuk mandi, cuci, kakus, serta perlengkapan obat-obatan, seperti pereda sakit atau nyeri dan balsem, terpal, selimut serta pakaian ganti.

Imas mengaku belum mendapatkan informasi terkait bantuan gempa bagi warga yang rumahnya ambruk apakah akan dapat diganti atau tidak. Namun, ia berharap bisa membangun kembali rumahnya dan menjalani hidup seperti sedia kala seperti sebelum diguncang gempa.

Baca Juga:Kembali Bertambah, Jumlah Korban Jiwa Gempa Cianjur Jadi 271

Dari laporan BMKG, gempa bumi terjadi pukul 13.21 WIB, Senin, 21 November 2022. Gempa berpusat di 10 km arah barat daya dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan kedalaman gempa 10 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Wilayah terdampak kerusakan parah tersebar di 12 kecamatan, yakni Cugenang, Cianjur, Warung Kondang, Cilaku, Sukaresmi, Cipanas dan Pacet, Karang Tengah, Gekbrong, Cibeber, Sukaluyu, Bojong Picung dan Kecamatan Cikalong Kulon.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Rabu, naik menjadi 271 orang setelah di hari sebelumnya tercatat ada 268 orang meninggal.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun dari Polri, hingga Rabu pukul 07.00 WIB, telah terjadi 152 kali gempa susulan, dengan dampak dirasakan di 94 lokasi.

Gempa telah menimbulkan kerusakan mengakibatkan 1.120 kepala keluarga mengungsi, yang terdiri atas 58.362 jiwa mengungsi. Tercatat kerusakan rumah dan bangunan sebanyak 22.198 unit. [Antara]

Baca Juga:Cerita Dramatis Bocah Azka, Ditemukan Selamat Usai Tiga Hari Tertimbun Reruntuhan Gempa Cianjur

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini