SuaraBogor.id - Dugaan akan ada partai baru muncul untuk gabung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) jelang penentuan Cawapres untuk Prabowo Subianto.
Isu tersebut pun ditanggapi Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Dia mengatakan bahwa penentuan bakal calon wakil presiden menunggu koalisi matang terlebih dahulu.
“Walaupun perjanjian antara Gerindra dan PKB, nama capres dan cawapres akan ditentukan oleh Pak Prabowo dan Cak Imin, tapi tentunya juga akan menunggu matangnya koalisi dengan beberapa partai,” kata Dasco, mengutip dari Antara.
Meski belum dapat menyampaikan parpol mana saja yang hendak bergabung dengan koalisi Partai Gerindra bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dia tak menutup kemungkinan bahwa salah satu parpol yang berpeluang merapat ke KKIR adalah Partai Golkar.
Baca Juga:Koalisi Gerindra dan PKB Belum Matang, Calon Wakil Presiden untuk Prabowo Subianto Belum Pasti
“Kalau kita ngomong koalisi, mungkin tidak hanya dengan PKB, ya. Kita juga bisa menambah koalisi dengan banyak beberapa partai, bisa dengan Golkar dan lain-lain,” ujarnya.
Dia menyebut bahwa sejauh ini koalisinya berfokus menjalin penjajakan dan komunikasi secara intensif dengan beberapa parpol yang akan merapat ke KKIR.
“Saat ini kami lebih fokus melakukan komunikasi-komunikasi dengan partai-partai politik yang tentunya akan sama-sama menentukan bersama-sama dengan Pak Prabowo dan Cak Imin mengenai cawapres,” tuturnya.
Sebelumnya, Kamis (8/6), Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai pernyataan PKB yang menyebut terbuka untuk mengevaluasi KKIR apabila belum mendeklarasikan bakal capres-cawapres pada Juni bukan merupakan ancaman, melainkan sebuah masukan.
"Saya pikir yang disampaikan Pak Jazilul (Waketum PKB Jazilul Fawaid) itu tidak juga merupakan satu ancaman karena itu satu masukan," kata Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Baca Juga:Isunya Teken Kontrak Politik dengan PDIP, Kini Ganjar Disebut Capres Hasil Barter
Adapun pada Rabu (8/6), Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan akan membuka kemungkinan untuk mengevaluasi koalisi yang dijalin bersama Partai Gerindra apabila bakal capres-cawapres belum diumumkan hingga Juni.
"Kalau enggak (diumumkan) ya berpikir lebih baik netralkan lagi saja PKB supaya bisa berpikir yang lebih waras, dievaluasi," kata Jazilul di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
Dia menyebut bahwa masukan agar bakal capres-cawapres KKIR itu segera diumumkan pada bulan Juni berasal dari para tokoh hingga kiai di PKB.
"Saya mendapat banyak masukan juga dari beberapa tokoh dan kiai di PKB, ulama, ya mohon segera diputuskan saja, sarankan kepada Pak Muhaimin 'Mohon putuskan di bulan Juni'," ucapnya.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
- 1
- 2