SuaraBogor.id - Belum lama diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dinding Jembatan Otista, Kota Bogor, Jawa Barat sudah rusak.
Hal tersebut langsung ditanggapi Kepala DPUPR Kota Bogor, Rena Da Frina.
Menurut Rena sapaan akrabnya, dinding Jembatan Otista Bogor yang rusak tersebut diduga karena ulah orang tak bertanggung jawab yang sengaja melakukan perusakan.
"Sengaja ada yang bolongin, saya pikir begitu," kata Rena Da Frina, dikutip dari Metropolitan -jaringan Suara.com.
Baca Juga:TPS 14 Cilendek Barat Pindah ke TK Ar Rahman, Ini Penyebabnya
Meski begitu, Kepala DPUPR Kota Bogor menjelaskan, sejak kejadian adanya kerusakan tersebut, pihaknya langsung meminta perbaikan kepada pihak ketiga yang saat ini masih masuk masa perawatan.
"Langsung saya minta malamnya pihak ketiga untuk rapihkan," ucap Rena Da Frina.
Sementara, diakui Kepala DPUPR Kota Bogor, kerusakan pada dinding Jembatan Otista Bogor terjadi karena bahan bangunan berbahan dasar GRC board atau produk papan semen.
"Jadi memang di desain jembatan itu ada dua pilihan, pertama pilihan untuk desain yang profilnya lebih spesifik yang ada lekuk-lekuknya, atau desain profil jembatannya yang biasa besi biasa," ungkap Rena Da Frina.
Kepala DPUPR Kota Bogor juga menjelaskan, pada saat terakhir kunjungan Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat itu meminta perubahan terkait desain bentuk railing jembatan.
Baca Juga:Soal Longsor Susulan di Kelurahan Cilendek Barat, Bima Arya: Kewenangan BBWS, Sudah Dikoordinasikan
"Jadi kalau pakai besi yang biasa saja kolonialnya itu gak kelihatan, makanya dipilih seperti itu desainnya yang banyak profil yang lekuk-lekuk, kaya model kolonial itu (pakai GRC)," imbuh dia.
Kemudian, karena tidak memungkinkan untuk melakukan pengecoran dan harus memoles satu per satu reailing jembatan.
Atas kondisi tersebut, cara yang paling mudah dan yang memungkinkan dengan pertimbangan kondisitahan cuaca yakni menggunakan GRC cetak.
"Tapi di dalamnya itu pakai besi penyangga sehingga ada ketahanannya juga (dinding Jembatan Otista), terus dilapis dengan profil, jadi memang ketahanannya ada dibesinya, ada tulang-tulang di dindingnya," kata Rena Da Frina.
Ditambahkan Kepala DPUPR Kota Bogor, dirinya tak menampik dinding Jembatan Otista Bogor memiliki kelemahan ketika sengaja dipukul oleh benda tumpul, maka akan menimbulkan kerusakan alias bolong.
"Kalau memang sengaja berbeda pilihan (konsep), sekagi lagi tidak dapat feel kolonialnya, jadi mau enggak mau pakai bahan GRC," tukasnya.