SuaraBogor.id - Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi akan melakukan evalusi besar-besaran usai salah satu pegawai ahli daya mereka ditangkap.
Diketahui, salah satu pegawai ahli daya KAI Daop 2 Bandung itu terjerat narkoba jenis sabu.
Ayep sapaan akrabnya menjelaskan untuk evaluasi eksternal, pihaknya meminta vendor sebagai pihak ketiga pemberi kerja.
Selain itu, Ayep juga menyebut bahwa kejadian ini menjadi catatan evaluasi bagi vendor, terkait penyediaan jasa tenaga alih daya bagi KAI ke depannya.
Baca Juga:KAI Tegas! Pegawai Terlibat Narkoba Dipecat dan Diproses Hukum
"Karena yang bersangkutan adalah tenaga outsourcing dan jadi tanggung jawab vendor. Sehingga kami meminta pengganti bagi yang bersangkutan. Dan ini juga pasti jadi catatan terkait vendor," kata Ayep.
Selain eksternal, Ayep juga mengatakan bahwa pihaknya melakukan evaluasi internal sebagai pencegahan mulai dari menggiatkan sosialisasi terkait narkoba hingga melakukan cek urin random dengan menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Untuk internal, kami melakukan cek urin random dengan BNN seperti angkutan lebaran, nataru, untuk yang jadwal lain saya pastikan ke bidang kesehatan. Kemudian kami juga terus sosialisasikan terkait narkoba," ujar Ayep.
Sebelumnya, Personel Satuan Reserse Narkoba (Satnarkoba) Polres Cianjur, Jawa Barat, menangkap pegawai Unit JJ (Jalan dan Jembatan) Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 2 Bandung FS (30) saat hendak mengambil paket narkoba jenis sabu di Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, Selasa (11/6).
Kasatnarkoba Polres Cianjur AKP Septian Pratama di Cianjur Rabu, mengatakan tertangkapnya pegawai KAI yang bertugas di Cianjur itu, berawal dari laporan warga yang curiga dengan gerak-gerik pelaku yang hendak mengambil paket sabu yang disembunyikan dalam bungkus rokok.
Baca Juga:Oknum Pegawai KAI Cianjur Diciduk Polisi Saat Ambil Paket Sabu, Siap Edarkan ke Pengguna
"Mendapati laporan tersebut, kami mengirim anggota ke lokasi yang melihat seorang pria menggunakan sepeda motor bolak-balik di lokasi dekat bangunan sekolah SD," katanya. [Antara].