Gerak Cepat Bupati Bogor, Posko Bencana Ditebar di 5 Titik

Politisi partai Gerindra itu menyampaikan, kelima posko itu memiliki tugas utama yakni untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak bencana.

Andi Ahmad S
Rabu, 05 Maret 2025 | 06:39 WIB
Gerak Cepat Bupati Bogor, Posko Bencana Ditebar di 5 Titik
Bupati Bogor, Rudy Susmanto [Andi Ahmad S/Suara.com]

SuaraBogor.id - Bupati Bogor, Rudy Susmanto mengintruksikan jajarannya untuk segera dibuatkan posko kebencanaan di lima titik di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/3/2025).

Rudy menyebut, kelima posko itu yakni posko kebencanaan di wilayah wilayah timur, selatan, utara, barat dan posko pusat yang berada di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.

Politisi partai Gerindra itu menyampaikan, kelima posko itu memiliki tugas utama yakni untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak bencana.

"Posko tersebut pertama dilengkapi dengan beberapa fasilitas kesehatan, logistik semuanya ada disitu, lalu pendataan masing-masing wilayah semuanya masuk ke situ," kata Rudy, Selasa 4 Maret 2025.

Baca Juga:Bogor di Persimpangan Jalan Menuju Istimewa: Bencana Akhlak dan Alam Mengintai

Selain itu, Rudy menyampaikan, empat posko di wilayah timur, selatan, utara dan barat itu akan mendata secara terperinci kebutuhan hingga data korban yang terdampak bencana alam.

"Jadi rumah yang terdampak, jumlah pengungsi lalu tahapan-tahapan yang harus kita tempuh walaupun di barat agak minim dari kejadian bencana, jadi jangan sampai pada saat di barat terjadi bencana jangan sampai harus narik personil dari utara, selatan, dan timur," kata dia.

Menurut Rudy, pembagian posko itu diperlukan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan para korban, tapi juga untuk melakukan efisiensi petugas BPBD dalam melaksanakan tugas.

"Sehingga, contoh kejadian di Gunung putri tidak tarik personil di Cisarua, kasihan personil BPBD juga jumlahnya terbatas, mereka juga kemampuan fisiknya ada batasnya. Maka kita minta dibentuk 4 posko, lalu yang kedua minta penanangan bencana ini harus tuntas," tutup dia.

Foto udara kondisi jembatan Ciliwung yang putus akibat meluapnya sungai Ciliwung di Desa Jogjogan, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.)
Foto udara kondisi jembatan Ciliwung yang putus akibat meluapnya sungai Ciliwung di Desa Jogjogan, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.)

Tujuh Jembatan Rusak Berat

Baca Juga:Pemkab Bogor Umumkan Status Tanggap Darurat Bencana, Berlaku 14 Hari

Hasil rapat koordinasi BNPB dengan Pemerintah Kabupaten Bogor pada Senin (3/3) mengungkap bahwa sedikitnya tujuh jembatan di Kecamatan Cisarua mengalami kerusakan berat, bahkan ada yang hilang tersapu arus banjir bandang.

Untuk mempercepat pemulihan, BNPB akan meminta Markas Besar TNI mengerahkan personel guna membangun jembatan rangkaian baja (Bailey). Dengan demikian, masyarakat bisa kembali melintasi jalan yang sebelumnya terputus.

"Kita pastikan dalam waktu tidak terlalu lama, tiga minggu ini sangat krusial. Menjelang libur Idul Fitri dan libur nasional, jembatan ini harus bisa digunakan kembali," kata Suharyanto saat meninjau lokasi jembatan putus di Desa Tugu Selatan, Cisarua.

Dampak Banjir Bandang

Tim Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB melaporkan bahwa banjir bandang dengan arus deras setinggi pintu rumah warga melanda Kecamatan Cisarua dan sekitarnya pada Minggu (2/3) malam.

Banjir ini dipicu oleh meluapnya aliran Sungai Cimanceri akibat hujan deras berkepanjangan.

Data sementara yang dihimpun BNPB mencatat, 381 keluarga terdampak (1.399 jiwa) dan 346 warga mengungsi serta 1 orang hilang akibat terseret banjir dan masih dalam pencarian hingga Senin (3/3) petang.

BNPB terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mempercepat pemulihan infrastruktur dan membantu warga terdampak.

Kontributor : Egi Abdul Mugni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini