Simbol Kepemimpinan Kembali ke Asal, Bupati Rudy Dapat Wejangan dari Sumedang Larang

Rudy menjelaskan, kirab Mahkota raja-raja sunda itu bukan hanya sekedar simbolis, tapi juga sebagai pengingat betapa gagah para pemimpin di masa lalu.

Andi Ahmad S
Selasa, 22 April 2025 | 20:56 WIB
Simbol Kepemimpinan Kembali ke Asal, Bupati Rudy Dapat Wejangan dari Sumedang Larang
Mahkota Binokasih [Egi/Suarabogor]

Meski demikian, Radya Anom menyampaikan bahwa tidak menutup kemungkinan Mahkota Binokasih yang asli bisa dibawa ke Kabupaten Bogor di kegiatan selanjutnya.

"Tapi saya yakin apabila pemerintah dan keraton memiliki jaminan kepada keberadaan mahkota ke depan insya allah mahkota itu bisa datang ke sini," jelas dia.

Warga Sambut Antusias Mahkota Binokasih

Mahkota Binokasih atau Mahkota para raja Sunda disambut antusias oleh masyarakat Kabupaten Bogor. Saat kehadirannya di Karadenan, warga antusias menghantarkan Mahkota replika tersebut ke pusat pemerintahan Kabupaten Bogor.

Baca Juga:Sentilan Karfat untuk Pemimpin Bogor: Budayawan Pulang ke Rumah, Bukan ke Sukamiskin

Pantauan Suarabogor.id, ribuan masyarakat terlihat merayakan kedatangan perwakilan Keraton Sumedang Larang dengan Mahkota Binokasih yang mereka bawa.

Ribuan jajan gratis juga membuat masyarakat antusias lebih menyambut dan mengawal Mahkota Binokasih tersebut sampai Tegar Beriman. Begitupun degan Bupati Bogor Rudy Susmanto, yang semangat dalam menyambut Mahkota Binokasih Sanghyang Pake.

Ternyata, semangat Rudy Susmanto bukan hanya kedatangan Mahkota Binokasih, tapi juga Rudy Susmanto merupakan trah atau keturunan asli dari Sumedang Larang.

"Bicata mahkota, bicara juga tentang leadership. Alhamdulillah hari ini, di kesempatan yang baik ini, Kabupaten Bogor dipimpin bupati yang juga sekaligus beliau putra trah dari Sumedang Larang," ujar Radya Anomo Luky Djohari Soemawilaga.

Maka itu, ia menitipkan pesan agar Rudy Susmanto menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Mahkota Binokasih Sanghyang Pake.

Baca Juga:Hormati Pahlawan, Jalan Utama di Bogor Kini Bernama Soekarno-Hatta hingga Jenderal Hoegeng

Ia mengungkapkan, Binokasih berarti pembina kasih sayang. Kemudian Sanghyang Pake berarti nilai kasih sayang harus dipergunakan atau dipakai sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan sehari-hari, maupun sosial kemasyarakatan serta berbangsa dan bernegara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini