Ikuti Jejak Dedi Mulyadi, Bupati Cianjur Terapkan Gaya Berkantor di Desa dan Puskesmas

Dia menjelaskan program berkantor di desa dan puskesmas, sebagai upaya memberikan pelayanan terbaik secara langsung di tengah masyarakat, termasuk mendekatkan pelayanan

Andi Ahmad S
Selasa, 03 Juni 2025 | 21:35 WIB
Ikuti Jejak Dedi Mulyadi, Bupati Cianjur Terapkan Gaya Berkantor di Desa dan Puskesmas
Bupati Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Mohammad Wahyu Ferdian.ANTARA

SuaraBogor.id - Bupati Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Mohammad Wahyu Ferdian nampaknya mulai menerapkan gaya kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Pasalnya, Kang Dedi Mulyadi sat ini lebih memilih keliling ke berbagai daerah di Jawa Barat dibanding berkantor di kantor Gubernur.

Hal tersebut dicontoh oleh Mohammad Wahyu Ferdian. Dia saat ini mulai berkantor di kecamatan, desa dan puskesmas guna memberikan pelayanan yang cepat pada masyarakat.

"Mulai hari ini, kami akan berkantor di kecamatan, desa dan puskesmas, berbagai kegiatan termasuk administrasi dan perkantoran akan dibawa sehingga tidak harus di pendopo," katanya, dilansir dari Antara, Selasa 3 Juni 2025.

Baca Juga:Peringatan HJB ke-543, Dedi Mulyadi Gaungkan Bogor sebagai Tanah Pusaka

Dia menjelaskan program berkantor di desa dan puskesmas, sebagai upaya memberikan pelayanan terbaik secara langsung di tengah masyarakat, termasuk mendekatkan pelayanan publik dari berbagai dinas tanpa harus datang ke kantor dinas.

Dia menilai dengan berkantor di desa dan puskesmas dapat memberikan pelayanan cepat terhadap masyarakat terutama yang letak geografis-nya jauh dari pusat kota, sehingga berbagai pembangunan dapat dilakukan sesuai dengan keinginan masyarakat tanpa harus menunggu lama.

"Nanti kegiatannya termasuk audiensi dengan masyarakat sehingga percepatan pembangunan dapat dilakukan tanpa harus bolak-balik ke pusat kabupaten, karena langsung ditampung dan dilaksanakan bersama masyarakat," katanya.

Sedangkan terkait program 100 hari kerja Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian dan Wakil Bupati Cianjur Ramzi, tetap fokus terhadap percepatan pembangunan daerah dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Melalui sejumlah program dan kegiatan yang telah berhasil direalisasikan, menjadi cerminan kerja nyata di masa kepemimpinannya yang berdampak langsung dirasakan masyarakat.

Baca Juga:Wali Kota Depok: Siap-siap Sekolah Lebih Pagi, Sabtu Libur Total

Seperti pelayanan publik yang inklusif dan dekat dengan warga, infrastruktur untuk akselerasi pembangunan, penguatan ekonomi dan kesejahteraan warga, pendidikan dan kesehatan yang merata, pemberdayaan dan perlindungan sosial, reformasi birokrasi dan kelembagaan, serta ketertiban umum dan budaya religius.

Pelayanan publik yang inklusif dan dekat dengan warga, ungkap dia, telah melaksanakan rembug warga dan tarawih keliling di 32 desa, guna menyerap aspirasi dan membangun komunikasi langsung dengan masyarakat serta menyalurkan program Rp25 juta per RT.

“Pelayanan administrasi kependudukan juga semakin mendekat kepada warga, sejalan dengan semangat ASN Peduli dan pelaksanaan Mudik Gratis yang memfasilitasi mobilitas masyarakat,“ katanya.

Bidang infrastruktur untuk akselerasi pembangunan, pihaknya fokus pada penanganan kerusakan jalan melalui program Gotong Royong Lobaan (Gorol), pemeliharaan jalan dan penerangan, serta pembangunan jalan.

Penguatan ekonomi dan kesejahteraan warga, pihaknya menggencarkan gerakan pangan murah guna menjaga kestabilan harga dan daya beli masyarakat, meluncurkan program PDAM sambungan baru gratis yang telah memberikan akses air bersih kepada masyarakat.

“Termasuk program pertanian seperti pengembangan padi gogo, pembukaan lahan baru dari 17.000 menjadi 27.000 hektar, serta penyelenggaraan agrishow mendukung ketahanan pangan daerah,“ katanya.

Bidang pendidikan dan kesehatan yang merata, memprioritaskan perhatian terhadap kelompok rentan ditunjukkan dengan adanya program pendidikan anak di barak, serta penentuan lokasi Sekolah Rakyat.

Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi lahir 11 April 1971 adalah seorang aktivis dan politikus berkebangsaan Indonesia, yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat untuk periode 2025-2030.

Ia merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat daerah pemilihan Jawa Barat VII dan duduk di Komisi VI dari 2019 hingga 2023.
Sebelumnya, Dedi menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode berturut-turut dari 2008 sampai 2018.

Kiprahnya menjadi bupati bermula setelah dirinya terpilih pada Pilkada 2008 dengan menjadikan Dudung Bachtiar Supardi sebagai wakilnya di pemerintahan.

Pada pemilu selanjutnya, ia kembali terpilih untuk masa jabatan kedua periode 2013–2018.

Sebelum diangkat menjadi bupati, Dedi terlebih dahulu berkarier sebagai wakil bupati dan legislator di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Purwakarta pada 1999 hingga pengunduran dirinya seusai terpilih menjadi Wakil Bupati Purwakarta.

Secara demokratis, Dedi diaklamasikan menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Jawa Barat untuk masa bakti 2016–2020 menggantikan posisi Irianto Syafiuddin.

Pada saat Pilgub Jabar 2018, ia diusung oleh partainya, Golkar, untuk menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat mendampingi wakil gubernur petahana yang juga kader Partai Demokrat, Deddy Mizwar.

Pada saat Pilgub Jabar 2024 Dedi yang sudah pindah partai ke Gerindra kembali dicalonkan menjadi calon gubernur yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju dimana dalam koalisi tersebut terdapat Partai Golkar, partainya terdahulu.

Dedi berpasangan dengan Erwan Setiawan. Di tahun 2025 pada tanggal 20 Februari, Dedi-Erwan resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.

Dedi Mulyadi lahir di Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.

Dia merupakan putra bungsu dari sembilan bersaudara. Ayahnya, Sahlin Ahmad Suryana merupakan pensiunan Tentara Prajurit Kader sejak usia 28 tahun akibat sakit yang diderita sebagai dampak racun mata-mata kolonial.

Ibunya, Karsiti yang tidak pernah mengenyam bangku sekolah adalah aktivis Palang Merah Indonesia. Dia sering membantu ibunya mengembala domba dan berladang.

Dedi Mulyadi menempuh masa SD hingga SMA di kota kelahirannya, Subang. Mulai dari SD Subakti (1984), SMP Kalijati (1987), dan SMA Negeri 1 Purwadadi (1990).

Selanjutnya pendidikan tingginya diselesaikan di Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman Purwakarta dengan meraih gelar Sarjana Hukum (1999).

Selama berkuliah Dedi Mulyadi juga pernah menjadi aktivis dan menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Islam cabang Purwakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak