SPMB Kacau? Anak Dekat Sekolah Tak Lolos, Warga Demo !

Kecewa karena anak warga asli Desa Waluya yang masih satu lingkungan dengan SMAN 3 Cikarang Utara dinyatakan tidak diterima

Muhammad Yunus
Kamis, 19 Juni 2025 | 20:18 WIB
SPMB Kacau? Anak Dekat Sekolah Tak Lolos, Warga Demo !
Warga Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang SMAN 3 Cikarang Utara, Kamis (19/6/2025) [Suara.com/ANTARA]

Jumlah ini merupakan 35 persen dari total kuota penerimaan siswa baru tahun 2025 yang mencapai 432 orang.

“Jumlah itu sesuai juklak dan juknis SPMB SMA tahun ini. Dari 151 siswa yang diterima jalur domisili, 146 orang berasal dari wilayah Waluya,” jelas Yuliani.

Ia memahami kekecewaan para orang tua yang anaknya belum diterima, namun meminta semua pihak mengikuti mekanisme yang berlaku.

“Kami minta warga untuk tenang dan segera menyiapkan berkas anak-anaknya untuk jalur prestasi. Pendaftaran dibuka mulai 24 Juni hingga 1 Juli 2025,” katanya.

Baca Juga:Bogor Siapkan Dua Sekolah Rakyat di Ajaran Baru Tahun Ini

Yuliani menambahkan bahwa penilaian pada jalur prestasi akan mempertimbangkan nilai rapor dan berbagai bentuk prestasi, baik akademik maupun non-akademik.

Ia berharap para orang tua tidak menyerah dan tetap memberi dukungan kepada anak-anak mereka.

Sementara itu, pihak sekolah dan pemerintah daerah berjanji akan meningkatkan transparansi dan komunikasi dalam proses seleksi ke depan agar tidak lagi menimbulkan keresahan di masyarakat.

Aksi protes di depan SMAN 3 Cikarang Utara ini pun menjadi perhatian luas, bukan hanya karena menyangkut pendidikan anak-anak, tetapi juga sebagai cerminan persoalan distribusi akses pendidikan negeri yang adil dan merata.

Situasi kembali kondusif setelah perwakilan warga mendapat penjelasan dari pihak sekolah dan musyawarah lanjutan dijadwalkan.

Baca Juga:Benarkah Sekolah di Bogor Libur Total Akhir Pekan? Cek di Sini

Namun, warga tetap menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal proses SPMB hingga anak-anak dari lingkungan sekolah mendapat kesempatan yang adil untuk mengenyam pendidikan di sekolah negeri tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini