SuaraBogor.id - Terbangun di tengah malam karena betis yang terasa ditarik kencang? Atau merasakan kram menyakitkan di kaki setelah duduk terlalu lama? Jika sesekali terjadi, mungkin itu hal biasa.
Namun, jika Anda mengalami kram otot hampir setiap hari, jangan pernah menyepelekannya. Ini bukan lagi sekadar tanda kelelahan.
Kram harian adalah cara tubuh mengirimkan sinyal "SOS" bahwa ada sesuatu yang tidak beres di dalam. Mengabaikannya bisa berarti membiarkan kondisi medis yang lebih serius berkembang tanpa terdeteksi.
Para ahli kesehatan mengingatkan bahwa di balik rasa nyeri menyiksa akibat kram, ada beberapa penyebab mendasar yang perlu segera Anda waspadai.
Berikut adalah lima penyebab utama kram setiap hari, dari yang paling umum hingga yang paling serius.
Baca Juga:WC Kinclong Tanpa Capek? Coba 5 Trik Jitu Ini Biar Toilet Selalu Bersih Seperti Baru
1. Dehidrasi Kronis dan Ketidakseimbangan Elektrolit
Ini adalah penyebab paling umum namun sering diabaikan. Otot Anda membutuhkan cairan dan mineral (elektrolit) untuk berfungsi normal.
- Penyebab: Kurang minum air putih, keringat berlebih akibat cuaca panas atau olahraga, atau konsumsi minuman diuretik (kopi, teh) secara berlebihan.
- Sinyal Tubuh: Ketika tubuh kekurangan cairan, mineral penting seperti kalium, magnesium, dan kalsium juga ikut tidak seimbang.
Ketidakseimbangan inilah yang memicu otot berkontraksi secara tiba-tiba dan menyakitkan.
2. Sirkulasi Darah yang Buruk
Otot memerlukan pasokan oksigen yang dibawa oleh darah untuk bekerja. Jika alirannya terhambat, otot akan "protes" dalam bentuk kram.
- Penyebab: Kondisi ini sering disebut Peripheral Artery Disease (PAD) atau penyakit arteri perifer, di mana terjadi penyempitan pembuluh darah di tungkai. Risiko meningkat pada perokok, penderita diabetes, dan kolesterol tinggi.
- Sinyal Khas: Kram biasanya muncul saat beraktivitas (seperti berjalan atau naik tangga) dan mereda saat istirahat. Ini disebut klaudikasio.
3. Saraf Terjepit (Pinched Nerve)
Baca Juga:Wajah Kusam dan Berjerawat? Cowok Wajib Tahu 5 Langkah Dasar Skincare Ini Biar Muka Bening
Terkadang, masalahnya bukan pada otot itu sendiri, melainkan pada "kabel" yang mengaturnya, yaitu sistem saraf.
- Penyebab: Tekanan pada saraf di tulang belakang, misalnya akibat HNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau penyempitan tulang belakang (stenosis spinal).
- Sinyal Khas: Kram akibat saraf terjepit seringkali disertai gejala lain seperti kesemutan, rasa kebas, atau nyeri yang menjalar dari punggung atau pinggul ke kaki.
4. Efek Samping Obat-obatan Tertentu
Beberapa jenis obat memiliki efek samping yang dapat mengganggu keseimbangan mineral atau fungsi otot, sehingga memicu kram.
- Jenis Obat: Obat diuretik (untuk tekanan darah tinggi), statin (untuk kolesterol), dan beberapa obat asma.
- Apa yang Harus Dilakukan: Jika Anda baru memulai pengobatan baru dan mulai mengalami kram harian, jangan hentikan obatnya. Segera konsultasikan dengan dokter yang meresepkan.
5. Gejala Penyakit Sistemik yang Serius
Dalam kasus yang lebih jarang, kram harian bisa menjadi tanda dari penyakit yang lebih serius yang memengaruhi seluruh tubuh.
- Penyakit Terkait: Gagal ginjal (ginjal tidak mampu menyaring mineral dengan baik), penyakit tiroid, atau diabetes (menyebabkan kerusakan saraf dan sirkulasi).
- Sinyal Bahaya: Jika kram disertai gejala lain seperti pembengkakan pada kaki, perubahan frekuensi buang air kecil, kelelahan ekstrem, atau penurunan berat badan drastis, ini adalah tanda bahaya yang memerlukan penanganan medis segera.
Kapan Harus ke Dokter?