'Perang' Dedi Mulyadi Lawan Raksasa Tambang di Bogor: Korban Jiwa dan Infrastruktur Harga Mati

Keputusannya untuk menutup sementara aktivitas perusahaan tambang di Parungpanjang, Rumpin, dan Cigudeg telah memicu gelombang unjuk rasa.

Andi Ahmad S
Selasa, 30 September 2025 | 16:39 WIB
'Perang' Dedi Mulyadi Lawan Raksasa Tambang di Bogor: Korban Jiwa dan Infrastruktur Harga Mati
Dedi Mulyadi (instagram)
Baca 10 detik
  • Dedi Mulyadi tutup tambang sementara di Bogor, hadapi protes demi keselamatan warga dan perbaikan infrastruktur.

  • KDM menduga unjuk rasa didalangi pihak berkepentingan finansial, menyeimbangkan ekonomi dengan perlindungan rakyat.

  • Penutupan berdasarkan data tragis: 115 korban jiwa dan rusaknya infrastruktur; menuntut komitmen jalan khusus.

Wacana pembangunan jalan khusus tambang telah lama digulirkan sebagai solusi vital untuk mengurangi dampak negatif truk tambang terhadap jalan umum dan keselamatan warga.

Namun, KDM memberikan tantangan keras terkait realisasi proyek infrastruktur senilai Rp1,2 triliun ini. Ia menuntut komitmen finansial yang jelas dari para pengusaha tambang.

"Nanti saya tanya penambangnya, mau bangun jalur khusus tambang atau tidak? Karena apa, kalau bangun jalur khusus tambang dengan dana APBD 1,2 triliun, pendapatan dari tambang berapa? Kan harus dihitung seperti itu," tegas KDM.

Baca Juga:Perintah Keras Dedi Mulyadi: Bersihkan Got, Masa Depan Paris Van Java di Ujung Sumbatan Drainase

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak