-
Pemotor tewas tertabrak truk mundur di tanjakan Ciampea, Bogor, setelah truk hilang kendali saat menanjak.
-
Tragedi Ciampea ini soroti bahaya truk di tanjakan curam; semua pengguna jalan wajib tingkatkan kewaspadaan.
-
Kecelakaan fatal ini jadi peringatan penting: utamakan perawatan kendaraan dan jaga jarak aman saat di tanjakan.
SuaraBogor.id - Sebuah insiden mengerikan kembali mencoreng catatan keselamatan jalan raya di Kabupaten Bogor. Pada Kamis, 2 Oktober 2025 malam, seorang pemotor tewas di tempat kejadian setelah terlindas truk box yang tak kuat menanjak di Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea.
Tragedi ini menyoroti kembali bahaya laten di ruas jalan menanjak, terutama ketika melibatkan kendaraan berat, dan menjadi peringatan keras bagi seluruh pengguna jalan untuk selalu waspada dan mengutamakan keselamatan.
Kecelakaan nahas ini bermula di tanjakan curam di Desa Tegalwaru. Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor, Ipda Ferdhyan Mulya, truk box tersebut mulanya bergerak melaju dari arah Tegalwaru menuju ke arah Ciampea.
Namun, setibanya di lokasi kejadian, saat melewati jalan menanjak, pengemudi kendaraan box tidak bisa menguasai laju kendaraannya.
Baca Juga:Bentrok Kepentingan Tanah Desa vs Utang BLBI, Mendes Yandri Desak Keputusan Berani Pemerintah
Dalam situasi panik dan tanpa kontrol, truk box itu tiba-tiba mundur ke belakang. Pada saat bersamaan, di belakang truk terdapat sepeda motor Honda Vario yang dikendarai oleh EN (38), warga Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, dengan membawa boncengan.
Pengendara motor itu berusaha keras menghindari truk box yang terus mundur. Namun, nasib berkata lain, upaya heroik itu tak berhasil.
“Kendaraan tersebut mundur ke belakang menabrak kendaraan sepeda motor Honda Vario yang bergerak searah dengan kendaraan truk box tersebut, yang mengakibatkan kendaraan sepeda motor berikut penumpangnya terseret,” kata Ferdhyan, Jum’at 3 Oktober 2025.
Peristiwa tragis ini berlangsung begitu cepat, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan menjadi sorotan atas bahaya di jalan raya.
Ipda Ferdhyan Mulya menjelaskan bahwa pemotor, yakni EN (38), awalnya dilaporkan mengalami luka di bagian badan dan kaki.
Namun, setelah dilarikan ke RSUD Leuwiliang untuk mendapatkan pertolongan medis, korban akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca Juga:Membongkar Strategi CIMB Niaga Bogor: Bukan Hanya Pinjaman, Tapi Garansi Bisnis Berkelanjutan
"Korban luka berat, laporan awal kita bikin luka berat, enggak tahu pas di rumah sakit meninggal atau di perjalanan. Makanya laporan awalnya dibuat luka berat,” tambah Ferdhyan.
Kecelakaan di Ciampea ini adalah pengingat betapa krusialnya kehati-hatian, baik bagi pengemudi kendaraan besar maupun pengendara sepeda motor, terutama di medan jalan yang menantang seperti tanjakan. Beberapa pelajaran penting yang bisa kita petik:
- Bagi Pengemudi Truk/Kendaraan Besar: Pastikan kondisi kendaraan prima, tidak overload, dan pengemudi memiliki keterampilan yang memadai untuk melibas tanjakan. Gunakan gigi rendah dan jaga jarak aman.
- Bagi Pengendara Sepeda Motor: Selalu jaga jarak aman dengan kendaraan di depan, terutama truk atau bus, saat melewati tanjakan. Antisipasi potensi truk mundur atau kehilangan tenaga. Jika memungkinkan, ambil jalur yang lebih aman atau bersabar di belakang.
- Perawatan Kendaraan: Pastikan rem, mesin, dan ban kendaraan selalu dalam kondisi optimal untuk mencegah insiden yang tidak diinginkan.
Keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab kita bersama. Insiden tragis seperti ini dapat dicegah dengan kesadaran, kehati-hatian, dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas. Jangan biarkan kelalaian atau kondisi jalan yang menantang merenggut nyawa.
Kontributor : Egi Abdul Mugni