Selamat dari Debu dan Macet Mengerikan, Kisah Siswa Parungpanjang yang Kini Senang ke Sekolah

Namun, sejak keputusan KDM diberlakukan, pemandangan jalan yang lengang dan lancar menjadi realitas yang disyukuri banyak pihak.

Andi Ahmad S
Jum'at, 10 Oktober 2025 | 15:33 WIB
Selamat dari Debu dan Macet Mengerikan, Kisah Siswa Parungpanjang yang Kini Senang ke Sekolah
Truk Tambang Bogor Jawa Barat [Suara.com/ANTARA]
Baca 10 detik
  • Penghentian tambang sementara oleh KDM berhasil mengurai kemacetan kronis dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

  • Kebijakan ini mempercepat layanan darurat, sopir ambulans bersyukur karena tidak lagi terjebak macet.

  • Pelajar kini merasa aman dan nyaman ke sekolah, menegaskan dampak positif bagi generasi muda.

SuaraBogor.id - Kebijakan penghentian sementara aktivitas pertambangan di wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor, yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM), kini mulai menunjukkan dampak positif yang signifikan.

Langkah berani ini tidak hanya mengurai kemacetan kronis tetapi juga menghadirkan napas baru bagi pelayanan publik dan kualitas hidup masyarakat setempat, khususnya di Parungpanjang, Rumpin, dan Cigudeg.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Parungpanjang dan sekitarnya akrab dengan kemacetan parah akibat lalu lalang truk-truk tambang. Kondisi ini seringkali menjadi mimpi buruk, terutama bagi mereka yang membutuhkan layanan darurat.

Namun, sejak keputusan KDM diberlakukan, pemandangan jalan yang lengang dan lancar menjadi realitas yang disyukuri banyak pihak.

Baca Juga:DPRD Kabupaten Bogor Semprot Gubernur Jabar Soal Patungan Rp1000 Per Hari: Pungli Yang Dilegalkan

Salah satu kelompok yang merasakan langsung manfaat positif ini adalah para sopir ambulans. Setiap hari, mereka berjibaku dengan waktu, menjemput dan mengantar pasien yang nyawanya bergantung pada kecepatan pergerakan di jalan.

Melalui sebuah unggahan di akun Instagram @gamparofficial1, seorang sopir ambulans mengungkapkan rasa syukur mendalamnya atas perubahan ini.

"Kami dari pihak ambulans dan rekan-rekan sangat berterima kasih dan mendukung keputusan Bapak KDM. Karena semenjak tambang distop sementara, kami saat mengantar pasien tidak pernah lagi kejebak di tengah-tengah keramaian. Terima kasih," ujar sang pengemudi dalam video yang diunggah dilansir, Jumat 10 Oktober 2025.

Tidak hanya sektor darurat, suara kegembiraan juga datang dari kalangan pelajar. Anak-anak dari tingkat SD hingga SMA di Parungpanjang tak luput menyuarakan terima kasihnya atas kebijakan KDM yang menangguhkan sementara kegiatan perusahaan tambang.

Sebelum ini, perjalanan ke sekolah seringkali diwarnai risiko dan ketidaknyamanan akibat debu dan padatnya lalu lintas truk tambang.

Baca Juga:Daftar Delapan Identitas Korban Tragedi Al Khoziny Terkonfirmasi, Satu Orang Asal Gunung Sindur

"Terima kasih Pak Dedi, sekarang kami bisa berangkat dan pulang dengan aman dan nyaman. Sekolah jadi lebih menyenangkan. Jabar istimewa," ucap serentak siswa SMAN 1 Parungpanjang dalam video yang beredar di media sosial.

Unggahan dan testimoni positif ini mendapat banyak dukungan dari masyarakat luas. Banyak yang menilai bahwa kebijakan penutupan tambang sementara ini membawa efek nyata di lapangan, khususnya bagi pelayanan publik seperti ambulans.

Warganet turut menyuarakan apresiasi mereka, menegaskan pentingnya kebijakan yang pro-rakyat. "Waktu adalah nyawa. Semoga kelancaran lalu lintas seperti ini terus terjaga,” tulis akun @gamparofficial1 dalam keterangan unggahannya.

Sebagaimana diketahui, KDM telah menerbitkan Surat Nomor 7920/ES.09/PEREK tertanggal 25 September 2025. Surat ini berisi perintah penghentian sementara operasional 26 perusahaan tambang yang tersebar di tiga kecamatan kritis Parungpanjang, Rumpin, dan Cigudeg.

Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap berbagai keluhan masyarakat terkait dampak lingkungan dan sosial dari aktivitas pertambangan yang intensif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak