Pasca Atap Ambruk, Rudy Susmanto Evaluasi Total Infrastruktur Sekolah

Bupati Bogor Rudy Susmanto meninjau langsung lokasi kejadian pada Selasa (4/11/2025) untuk memastikan keselamatan siswa dan kelancaran kegiatan belajar mengajar (KBM).

Andi Ahmad S
Selasa, 04 November 2025 | 20:43 WIB
Pasca Atap Ambruk, Rudy Susmanto Evaluasi Total Infrastruktur Sekolah
Bupati Bogor Rudy Susmanto Saat Bertemu dengan Para Disabilitas di CFD Cibinong [Andi/Suara.com]
Baca 10 detik
  • Pemerintah Kabupaten Bogor akan mengevaluasi total seluruh bangunan sekolah dengan struktur atap serupa pasca runtuhnya atap SMKN 1 Gunung Putri akibat angin kencang untuk mencegah insiden terulang.

  • Pemkab Bogor memastikan KBM tetap berjalan dan menyediakan layanan trauma healing, sambil mempercepat perbaikan empat ruang kelas yang rusak akibat insiden yang juga melukai 41 siswa.

  • Bupati Rudy Susmanto mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem hingga Maret 2026 dan Pemkab Bogor siap mengambil langkah cepat untuk merespons bencana di masa depan.

SuaraBogor.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor segera merespons tragedi robohnya atap bangunan di SMKN 1 Gunung Putri pada Senin (3/11/2025) lalu, akibat hujan deras disertai angin kencang yang merusak empat ruang kelas.

Bupati Bogor Rudy Susmanto meninjau langsung lokasi kejadian pada Selasa (4/11/2025) untuk memastikan keselamatan siswa dan kelancaran kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut.

“Pemerintah Kabupaten Bogor memastikan kegiatan belajar mengajar di SMKN 1 Gunung Putri tidak terganggu. Kami juga menyediakan layanan trauma healing bagi siswa dan guru agar proses belajar tetap aman,” kata Rudy Susmanto.

Bupati Rudy Susmanto menegaskan bahwa pemerintah akan mengevaluasi seluruh bangunan sekolah di Kabupaten Bogor, terutama yang memiliki struktur atap serupa.

Baca Juga:Rp100 Miliar Jalan Tol Tambang Bogor: Rudy Susmanto Dorong Proyek Kilat, Target Tuntas Sebelum 2027

Langkah ini diambil guna mencegah kejadian serupa terulang, seperti insiden robohnya bangunan di SMKN 1 Cileungsi beberapa waktu lalu.

“Anak-anak datang ke sekolah untuk menimba ilmu. Tugas kami memastikan infrastruktur aman dan layak pakai, serta kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik,” ujarnya.

Pemkab Bogor bekerja sama lintas sektor dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Dinas PUPR, BPBD, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pemadam Kebakaran untuk mempercepat perbaikan ruang kelas yang rusak.

Rudy juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi hingga Maret 2026.

"Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan status siaga tanggap darurat bencana. Kami di Kabupaten Bogor siap melakukan langkah cepat bila terjadi bencana di masa mendatang,” katanya.

Baca Juga:Detik-Detik Mencekam! 44 Siswa Terjebak Reruntuhan Gedung SMKN 1 Gunung Putri

Kepala SMKN 1 Gunung Putri, Nani Yulianti, menjelaskan bahwa insiden terjadi saat hujan deras dan angin kencang melanda sekitar pukul 14.00 WIB. Sebuah pohon mangga tumbang dan menimpa atap lantai satu, menyebabkan bangunan roboh.

"Ruangan terdampak meliputi ruang 17, 18, 19, dan 21, dengan kerusakan paling parah di ruang praktik bengkel,” ujarnya.

Sebanyak 41 siswa mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis. Lima siswa masih dirawat di RSUD Cileungsi dan Rumah Sakit Hermina, sementara lainnya telah dipulangkan setelah mendapatkan penanganan awal.

Menurut Nani, pihak sekolah langsung mengevakuasi seluruh siswa dan berkoordinasi cepat dengan kepolisian, TNI, BPBD, Damkar Gunung Putri, serta pemerintah desa setempat.

“Kami berterima kasih atas respons cepat semua pihak. Prioritas kami keselamatan siswa dan percepatan pemulihan agar kegiatan belajar dapat segera normal kembali,” pungkas Nani. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak