- Proses Penonaktifan Belum Final dan Masih Akan Dikawal
- BPD Bertindak Berdasarkan Aspirasi Rakyat
- Kekuasaan Kepala Desa Tumbang Akibat Tekanan Warga
SuaraBogor.id - Drama politik tingkat desa yang menegangkan terjadi di Bojong Kulur, Gunung Putri. Seorang kepala desa (kades) akhirnya harus menghadapi mosi tidak percaya dari warganya sendiri dalam sebuah aksi demonstrasi besar-besaran pada Selasa (16/9).
Puncaknya, Kepala Desa Firman Riansyah secara resmi dinonaktifkan sementara oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Tapi apa sebenarnya yang terjadi di balik keputusan dramatis ini? Berikut adalah 5 fakta penting yang merangkum seluruh kejadian.
1. Aksi Massa Besar-besaran Jadi Pemicu Utama
Semua bermula dari gerakan massa. Ratusan warga yang merasa aspirasinya tidak lagi didengar tumpah ruah di depan kantor desa. Mereka membawa spanduk dan menyuarakan satu tuntutan utama Firman Riansyah harus turun dari jabatannya.
Koordinator aksi, Ahmad Fauzi, menyebut ini adalah puncak dari akumulasi masalah.
"Aksi itu merupakan kegelisahan-kegelisahan masyarakat atas kebijakan-kebijakan Firman Riansyah," ujarnya.
Aksi yang terekam dalam berbagai video amatir ini menjadi tekanan publik yang memaksa BPD untuk segera mengambil sikap.
2. BPD Resmi Keluarkan 'Kartu Merah'
Baca Juga: BPD Sudah Ketok Palu, Kini Nasib Kades Bojong Kulur Jadi Bola Panas di Tangan Bupati Bogor
Setelah melihat desakan massa yang begitu kuat, BPD Bojong Kulur yang berfungsi sebagai "DPR" di tingkat desa akhirnya mengambil langkah tegas. Mereka menggelar rapat dan secara kolektif sepakat untuk mengeluarkan rekomendasi penonaktifan.
Ketua BPD, Yayat Supriatna, membacakan langsung keputusan tersebut di hadapan warga.
“Dengan ini kami BPD Bojong Kulur, secara kolektif kolegial menyepakati untuk menyampaikan rekomendasi kepada Bapak Bupati Bogor, yaitu untuk menonaktifkan Kepala Desa Bojong Kulur yaitu Firman Riansyah,” kata Yayat.
Keputusan ini ditandatangani oleh delapan anggota BPD, menunjukkan bahwa mosi tidak percaya ini bersifat kelembagaan, bukan personal.
3. Akar Masalah: Komunikasi Buntu & Kebijakan Kontroversial
Mengapa warga sampai semarah ini? Menurut berbagai sumber, ada beberapa "dosa" utama yang dituduhkan kepada sang kades, antara lain:
Tag
Berita Terkait
-
BPD Sudah Ketok Palu, Kini Nasib Kades Bojong Kulur Jadi Bola Panas di Tangan Bupati Bogor
-
Akar Pahit di Bojong Kulur, Mengungkap Kebijakan Kontroversial yang Picu Amuk Warga
-
Kekuasaan Tumbang di Bojong Kulur: Didemo Ratusan Warga, Kepala Desa Firman Akhirnya Dinonaktifkan
-
4 Fakta Panas Sengketa Masjid Bogor, Punya Izin Resmi Tapi Tetap Disegel
-
Mengurai Benang Kusut Konflik Masjid di Bogor
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Momen Langka di CFD: Duet Tak Terduga Rudy Susmanto dan Ade Yasin Bikin Heboh Warga Bogor
-
CFD Cibinong Uji Coba Terakhir! Rudy Susmanto Bongkar Skema Berbeda
-
Warga Harap Bebas Kendaraan, Bupati Siap Gelar Rapat Finalisasi CFD Cibinong: Kapan Tutup Total?
-
CFD Cibinong Bakal Permanen Setiap Minggu? Bupati Rudy Puas dan Beberkan Konsep Istirahat Alam
-
Proyek Vital Bogor Mandek Total Akibat 'Sengkarut' Kebijakan Dedi Mulyadi dan Material Langka