-
Kesiapan mental orang tua utama, kasus tewasnya bocah oleh ibu tiri akibat kurangnya kesiapan mental.
-
Pendidikan pranikah penting bekali calon suami-istri mengasuh anak dan menjalani rumah tangga.
-
Penerimaan dan tanggung jawab pada anak bawaan pasangan wajib; suami harus pahami psikologis istri.
SuaraBogor.id - Kasus kematian tragis bocah laki-laki berinisial MAA (6) yang diduga dianiaya oleh ibu tirinya, RN (30), di Perumahan Griya Citayam Permai, Bojonggede, Kabupaten Bogor, memicu keprihatinan mendalam.
Pengamat perlindungan perempuan dan anak, Asep Saepudin, menyoroti insiden ini sebagai indikasi serius kurangnya kesiapan mental orang tua dalam berumah tangga.
Asep Saepudin, yang juga Direktur Pusat Kajian Gender-Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Visi Nusantara Maju, menekankan bahwa meskipun motif pasti perlakuan sadis RN belum sepenuhnya terungkap, kesiapan mental merupakan hal utama yang harus dimiliki pasangan sebelum dan selama menjalani kehidupan berumah tangga.
"Memang ya untuk berumah tangga itu kan memang perlu mental yang kuat, perlu kesiapan makanya kan ada pendidikan pranikah bagi calon pengantin," kata Asep pada Rabu (22/10/2025).
Ia menjelaskan, dalam pendidikan pranikah, calon mempelai, baik pria maupun wanita, akan mendapatkan bekal ilmu dalam menjalankan bahtera rumah tangga, termasuk bagaimana mengasuh seorang anak.
Asep juga menyoroti aspek pernikahan campuran yang melibatkan anak. Ia menegaskan pentingnya kesepakatan sebelum menikah, apalagi jika salah satu atau kedua belah pihak membawa anak dari pernikahan sebelumnya.
"Nah yang kedua ketika berbicara ya ini kan bukan anak kandung dia, anak tiri, tapi kan dalam rumah tangga ya tidak lagi berbicara itu, ketika menikah dengan seorang janda atau duda yang membawa anak, masing-masing pihak itu harus bisa menerima anak yang dibawa oleh pasangannya," jelasnya.
Ia menambahkan, pasangan baru memiliki tanggung jawab untuk mengurus anak tiri layaknya anak kandung.
Selain itu, peran ayah atau suami dalam pernikahan campuran juga sangat krusial.
Baca Juga: Update Kasus Kematian Bocah di Bogor: Ayah Tak Terlibat, Ibu Tiri Pelaku Tunggal Penganiayaan Brutal
"Kemudian, bagaimana peran ayah, peran suami memberikan pemahaman terhadap istri sambung dari anaknya ini," lanjut Asep.
Asep Saepudin juga membantah pandangan bahwa kecukupan ekonomi adalah satu-satunya penentu ketahanan rumah tangga. Menurutnya, ada banyak faktor lain yang mesti diperhatikan agar kejadian serupa tidak terulang.
"Bagaimana suami memahami kondisi psikologis istri, ketika suami bekerja, anak ditinggal sama istrinya, dia paham tidak kondisi psikologis istri, psikologis istri itu bisa dipengaruhi oleh dua hal, faktor internal dan faktor eksternal," paparnya.
Faktor internal meliputi kondisi mental istri itu sendiri, sementara faktor eksternal bisa berupa pengaruh dari lingkungan atau tekanan lain yang memicu perilaku tidak wajar.
Asep mengimbau agar kejadian serupa tidak terjadi, pasangan suami istri atau calon pasangan suami istri harus saling memahami satu sama lain dalam menjalankan bahtera rumah tangga.
"Karena kan kesiapan itu juga tidak sebatas diukur secara kemampuan ekonomi, tidak diukur juga seberapa dewasa usianya, tapi bagaimana dewasa pemikirannya, memahami dinamika kehidupan rumah tangga itu harus seperti apa," tutup Asep.
Berita Terkait
-
Update Kasus Kematian Bocah di Bogor: Ayah Tak Terlibat, Ibu Tiri Pelaku Tunggal Penganiayaan Brutal
-
Ibu Tiri Pembunuh Anak di Bojonggede Jadi Tersangka, Ayah Korban Diperiksa Polisi, Apa Perannya?
-
Menko PM Nobatkan Tirta Kahuripan dengan Mandaya Award 2025, Bukti Nyata Keberhasilan Program
-
Ini 5 Poin Terkini yang Bikin Geleng-Geleng Kepala Kasus Ibu Tiri Bunuh Anak di Bojonggede
-
Ibu Tiri Pembunuh Bocah 6 Tahun di Bojonggede Berstatus Ibu Rumah Tangga
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mensos Gus Ipul Bongkar Data: 600 Ribu Penerima Bansos Sikat Uang Rakyat untuk Judi Online
-
Bogor Raya hingga Bali: Ini 7 Lokasi yang Akan Mengubah Sampah Menjadi Harta Karun Listrik
-
Babak Baru Demo Angkot di Bogor, Kasus Pengeroyokan Petugas Dishub Ubah Tuntutan Jadi Laporan Pidana
-
Ini Leuwiliang! Destinasi Healing di Bogor yang Punya Curug Spektakuler dan Kuliner Sunda Otentik
-
Reduksi Angkot Mandiri Tak Diapresiasi, Sopir di Bogor: Kami Mau Hidup, Bukan Dihabisi