Inovasi, Jabar Usul Vaksinasi Covid-19 dari Rumah ke Rumah

Pertimbangannya, daerah pelosok dan Puskesmas belum memadai, perbandingan 1.000 Puskesmas banding 5.000-an desa.

RR Ukirsari Manggalani
Selasa, 26 Januari 2021 | 09:00 WIB
Inovasi, Jabar Usul Vaksinasi Covid-19 dari Rumah ke Rumah
Vaksinator memindahkan vaksin COVID-19 Sinovac ke dalam alat penyuntik sebelum disuntikkan ke tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebagai ilustrasi [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBogor.id - Ridwan Kamil, selaku Gubernur Jawa Barat, Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar menyatakan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar akan mengusulkan skema vaksinasi ke rumah-rumah warga.

Dikutip dari AyoBandung.com, jaringan SuaraBogor.id, usulan ini diajukan untuk mengejar tingkat kecepatan dan keberhasilan program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

"Jabar daerah pelosoknya masih banyak, Puskesmas belum memadai. Jumlah Puskesmas ada 1.000-an, jumlah desa ada 5.000-an. (Perhitungannya) lima desa hanya ke satu puskesmas," jelas Gubernur Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil, usai memimpin Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (25/1/2021).

Sementara itu, jumlah puskesmas terlatih untuk program vaksinasi yang mencapai 1.094 puskesmas tidak sebanding dengan jumlah 5.312 desa yang ada di Jabar.

Baca Juga:Jika Masih Lambat, Vaksinasi Covid-19 Tahap 1 Sulsel Butuh Waktu 5 Bulan

"Maka kami minta izin ke Kemenkes, Jabar akan berinovasi. Vaksinasi dengan cara mendatangi rumah-rumah masyarakat melalui mobil-mobil yang disulap menjadi mobil vaksin. Tentu dilengkapi dengan vaksinator dan dokter sehingga prosedur sama. Semoga inovasi untuk pelosok ini bisa disetujui sehingga tingkat kecepatan dan keberhasilan (vaksinasi) di Jabar akan luar biasa," imbuhnya.

Ridwan Kami juga melaporkan, hingga 23 Januari 2021 terdapat 19.255 tenaga kesehatan (nakes) yang sudah divaksin pada Tahap I Termin I di tujuh daerah. Jumlah itu mencapai 25,41 persen dari total sasaran 75.542 nakes.

Terdapat 1.891 nakes atau 2,50 persen yang ditunda untuk divaksin karena pernah positif Covid-19, ada komorbid, sedang hamil/menyusui, tensi tinggi, atau sedang sakit.

Nakes atau pejabat publik yang sudah divaksin itu akan menerima dosis kedua mulai Kamis (28/1/2021).

Sementara untuk vaksinasi Tahap I Termin II kepada seluruh kabupaten/kota di Jabar untuk vaksinasi di Februari 2021, Ridwan Kamil menyatakan pihaknya telah mendistribusikan 253.640 vial sejak 22 Januari lalu.

Baca Juga:Ada Tenaga Kesehatan di Bandar Lampung Menolak Divaksin Covid-19

"Termin II ini seluruh 27 kabupaten/kota, per hari ini sudah menerima alokasi vaksin," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini