Chunyun, Mudik Ala Tionghoa di Indonesia

Periode chunyun biasanya dimulai dari 15 hari sebelum Hari Raya Imlek, chunyun sendiri memiliki arti perpindahan saat festival musim semi.

Andi Ahmad S
Jum'at, 12 Februari 2021 | 15:22 WIB
Chunyun, Mudik Ala Tionghoa di Indonesia
Tionghoa [Suara.com]

SuaraBogor.id - Tradisi Chunyun, mudik ala Tionghoa di Indonesia atau sering dibilang mirip dengan tradisi mudik Lebaran di Tanah Air. Chunyun sendiri saat Hari Raya Natal disebut-sebut merupakan pergerakan pergerakan masyarakat, sebab melibatkan jutaan orang.

Periode chunyun biasanya dimulai dari 15 hari sebelum Hari Raya Imlek, chunyun sendiri memiliki arti perpindahan saat festival musim semi.

Di China biasanya perayaan Imlek berlangsung selama 15 hari. Namun rangkaian hari libur selama chunyun bisa mencapai 40 hari.

Tradisi Chunyun tidak hanya terjadi di China, namun juga berkembang di beberapa negara lainnya misalnya Taiwan, Korea Selatan dan Vietnam pun juga Indonesia. Ketika Chunyun, orang-orang China pulang kampung untuk Festival Musim Semi Tahun Baru Imlek dengan keluarganya.

Baca Juga:Tanggapi Aisha Weddings, KUPI : Nikah Siri dan Poligami Banyak Penderitaan

Ini menjadikan Chunyun saat Imlek sebagai hari libur panjang di China. Banyak orang melakukan mudik 15 hari sebelum Imlek. Itu belum termasuk periode arus balik yang juga memakan banyak waktu.

Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Hubungan Internasional Nanchang University, Jiangxi, China, Ahmad Syaifuddin Zuhri, dalam artikel berjudul 'Relasi Tradisi Tionghoa dan Diaspora di Dunia' yang dimuat di media jaringan Suara.com yakni Solopos.com pada Maret 2015 menyebutkan tradisi Chunyun adalah agenda yang sangat sakral dan penting bagi warga Tionghoa.

"Demi merayakannya, jutaan masyarakat Tiongkok mudik ke kampung halaman untuk merayakan bersama dengan orang tua dan sanak famili. Sambil berkumpul dengan keluarga melihat dan meletakkan lampion-lampion merah yang ditaruh didepan rumah, jalanan atau diterbangkan sambil makan makanan sejenis wedang ronde."

Dia menyebutkan tidak ada kenaikan harga tiket ataupun kemacetan parah seperti terlihat di Indonesia ketika musim mudik Lebaran tiba. Semua harga tiket normal, bahkan harga tiket pesawat banyak promosi dan bisa hampir setengah dari harga normal.

"Pemerintah Tiongkok benar-benar memfasilitasi warga yang akan mudik Imlek secara maksimal. Mereka sangat menyadari bahwa pelayanan prima adalah hal mutlak yang tidak bisa ditawar."

Baca Juga:TC SEA Games, Muhammad Riyandi Bicara Persaingan Sektor Kiper Timnas U-23

Tradisi Chunyun ini juga melibatkan diaspora Tionghoa dari berbagai negara. Peran mereka juga memengaruhi kemajuan pertumbuhan ekonomi China. Mereka banyak berkontribusi terhadap tanah leluhurnya.

Pada 2015 lalu, diperkirakan mereka mengontrol aset likuid sekitar US$1,5 milia-US$2 miliar. Dia pun menyebut kekuatan jaringan diaspora dan kecintaan akan tanah leluhurnya inilah yang menjadi salah satu penyebab Tiongkok saat ini menjadi negara yang tingkat kemajuannya paling pesat di dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak