Pakar Ilmu Politik UI Profesor Arbi Sanit Meninggal Dunia di RSCM Jakarta

Profesor Arbi Sanit dikabarkan meninggal dunia. Arbi Sanit merupakan pakar ilmu politik Universitas Indonesia (UI).

Andi Ahmad S
Kamis, 25 Maret 2021 | 11:46 WIB
Pakar Ilmu Politik UI Profesor Arbi Sanit Meninggal Dunia di RSCM Jakarta
Pro. Arbi Sanit. [Solopos.com]

SuaraBogor.id - Profesor Arbi Sanit dikabarkan meninggal dunia. Arbi Sanit merupakan pakar ilmu politik Universitas Indonesia (UI).

Arbi Sanit meninggal dunia di usia 83 tahun, dia meninggal dunia akibat menderita penyakit jantung dan liver Kamis (25/3/2021).

Kabar duka disampaikan Dekan FISIP UI, Arie Setiabudi Soesilo. "Benar," kata Arie, dilansir dari Solopos.com -jaringan Suara.com.

Prof Arbi Sanit meninggal dunia pagi tadi di RSCM Jakarta. "Wafat Kamis 25 Maret sekitar pukul 07.15 pagi ini di RSCM," ujar Arie.

Baca Juga:4 Makanan yang Perlu Kamu Waspadai karena Bisa Merusak Jantung!

Arie mengenal Prof Arbi Sanit saat menjadi mahasiswa UI. Kala itu, Prof Arbi Sanit menjadi dosen mengajar saat UI masih di kawasan Rawamangun.

"Saat saya mahasiswa dahulu di Kampus FISIP UI Rawamangun, saya diajar oleh Pak Arbi Sanit dalam mata kuliah Sistem Politik Indonesia," ucap Arie.

Berdasarkan informasi yang diberikan dosen Ilmu Politik UI Aditya, Prof Arbi Sanit akan dimakamkan hari ini. Pemakaman rencananya di TPU Giritama Tonjong, Parung, Bogor.

Arbi Sanit merupakan salah seorang ilmuwan politik Indonesia. Dia pernah menjadi dosen ilmu politik di Universitas Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka.

Prof. Arbi Sanit lahir di Painan, Sumatra Barat, 4 Juni 1939. Selain menjadi dosen, almarhum juga menulis beberapa buku di antaranya Sistem Politik Indonesia (1981), Perwakilan Politik di Indonesia (1985); dan Partai, Pemilu, dan Demokrasi (1997).

Baca Juga:Pangeran Philip Dipulangkan setelah Sebulan di Rumah Sakit

Arbi Sanit adalah alumnus FISIP UI pada tahun 1969 dan mengambil Program Non-Gelar Sistem Politik Indonesia di Universitas Wisconsin, Amerika Serikat (1973-1974).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak