Masyarakat yang tadinya bercocok tanam tanpa tata cara yang benar, diberi penyuluhan dan diberi pupuk untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksinya.
Sejak pembinaan inilah masyarakat mulai bisa memanen ladangnya 3 sampai 4 kali per tahun.
Baba menyebut, tidak ada monumen atau peristiwa bersejarah tentang G30SPKI di Depok.
“Depok lingkupnya masih kecil waktu itu. Cuma kecamatan. Jadi wajar kalau orang sini gak banyak ikut andil (dalam peristiwa G30SPKI),” pungkas Baba.
Baca Juga:Cerita Detik-detik Letnan MT Haryono Dibunuh saat G30SPKI, dari Mimpi Ditusuk Tombak
Kontributor : Immawan Zulkarnain