SuaraBogor.id - Sejumlah pemuda dan perwakilan paguyuban pencak silat menggelar aksi unjuk rasa di kantor Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Kedatangan mereka untuk melakukan penolakan adanya wisata malam atau Glow Kebun Raya Bogor.
Pemuda sunda dengan memakai pakaian pangsi warna hitam serta memakai blangkon di kepala dan komunitas motor memakai jaket biru putih bertuliskan XTC Kota Bogor, melontarkan tiga tuntutan diantaranya menolak program wisata malam atau Glow di Kebun Raya Bogor.
Mengutip dari Bogordaily.net -jaringan Suara.com, mereka juga meminta Wali Kota Bogor harus bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi apabila diteruskan, karena bertentangan dengan marwah Kebun Raya dan Perwali 17 tahun 2015 dan Wali Kota Bogor.
![Glow atau Atraksi lampu hias pada wisata malam di Kebun Raya Bogor, direncanakan bakal mulai beroperasi dalam waktu dekat ini. (Ayobogor.com/Yogi Faisal)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/02/35389-glow-atau-atraksi-lampu-hias-pada-wisata-malam-di-kebun-raya-bogor-direncanakan-bakal-mulai.jpg)
Tuntutan terakhir mereka meminta Walikota Bogor turun dari jabatan apabila tidak segera mengambil keputusan untuk menghentikan Glow.
Baca Juga:Pasien Covid-19 di Kota Bogor Tinggal 18 Orang, Bima Arya: Fokus Pemulihan Ekonomi
Saat aksi demo, para pemuda sunda dan komunitas membawa spanduk tuntutan yang bertuliskan ‘Menolak bisnis komersial Glow’ dan ‘Kembalikan marwah KRB dan fungsi KRB sebagai tempat konservasi cagar budaya, edukasi sejarah religi, dan kebun rekreasi rakyat’.
Pada pukul 13:00 WIB, dalam kondiai cuaca mendung, para pemuda Sunda dan komunitas berjalan masuk ke arah Balaikota. Sesampainya di halaman Plaza Balaikota, masa aksi langsung menggelar aksinya dengan membakar dupa serta malakukan doa bersama.
Terlihat juga petugas gabungan yang mengamankan aksi demo tersebut. Dengan penjagaan dua lapis dari Polri, TNI dan Satpol PP Kota Bogor.