SuaraBogor.id - Ustadz Felix Siauw hingga Ustadz Abdul Somad masuk daftar ustadz radikal. Apa itu radikal? Apa pengertian Radikal?
Sebelumnya, jagat media sosial mendadak dihebohkan dengan beredarnya pesan berantai di grup whatsApp yang berisikan daftar nama ustadz radikal. Melalui unggahan foto di akun instagram ustadz Felix Siauw, ia membagikan sebuah tangkapan layar pesan berantai di grup whatsApp.
Dalam pesan berantai tersebut terpantau sebuah narasi tulisan dengan judul "Daftar penceramahan terindikasi intoleran dan radikal. Hindari untuk mendengarkan apalagi mengundang". Terdapat 10 nama ustadz radikal. Diantara nama-nama ustadz radikal, ada ustadz Felix Siauw dan Abdul Somad.
Adapun delapan ustadz lainnya yakni ustadz M. Ismail Yusanto, ustadz Hafidz Abdurrahman, ustadz Fatih Karim, ustadz Yasin Munthahhar, ustadz Fahmi Amhar, ustadz Farid Wajdi, ustadz Jamil Az Zaini, dan ustadz Irfan Abu Naveed.
Radikal dapat bermakna positif maupun negatif. Hal itu tergantung latar belakang ruang dan waktu penggunaan istilah tersebut. Akan tetapi sampai saat ini, istilah radikal masih berpotensi menghadirkan bias atau kerancuan pemaknaan politik.
Istilah radikal dalam Pemerintah Indonesia memiliki tujuan serta target seperti berikut ini:
Pertama
Ditujukan untuk kelompok tertentu yang mana bermaksud mengganti Pancasila maupun UUD 1945 dengan menggunakan sistem lain, misalnya Sistem Khilafah.
Kedua
Baca Juga:Masuk Daftar Penceramah Terindikasi Radikal, Musni Umar Bela UAS: Beliau Bicara Kebenaran Alquran
Istilah radikal berfungsi sebagai julukan aktivitas politik untuk kelompok tertentu yang sifatnya ekstrem, yang mana tak segan melakukan tindakan kekerasan, memaksakan kehendak, bahkan juga tak jarang melakukan tindakan terorisme.
Berdasarkan penjelasan pengertian radikal di atas, maka sebenarnya istilah ini tidak melulu mengacu kepada suatu persoalan agama. Kebanyakan pemakaian istilah radikal justru bertujuan untuk isu-isu politik.
Demikian pengertian radikal saat ramai isu Ustadz Radikal.