Alasan Status PPKM Jabodetabek Turun Jadi Level 2

Hal itu menyusul kondisi pandemi COVID-19 yang terus membaik.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 07 Maret 2022 | 17:06 WIB
Alasan Status PPKM Jabodetabek Turun Jadi Level 2
Tugu Kujang Bogor. (Shutterstock)

SuaraBogor.id - Alasan status PPKM Jabodetabek turun jadi level 2. Hal itu menyusul kondisi pandemi COVID-19 yang terus membaik.

Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut menuturkan rincian wilayah yang turun level itu akan dijabarkan dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) yang terbit Senin ini.

"Saat ini aglomerasi Jabodetabek dan Surabaya Raya kembali masuk ke level 2 dikarenakan penurunan kasus konfirmasi harian dan juga rawat inap rumah sakit," kata Koordinator PPKM Jawa Bali itu dalam konferensi pers daring terkait hasil ratas PPKM di Jakarta, Senin.

Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) itu menjelaskan kondisi penurunan kasus konfirmasi harian terjadi di seluruh provinsi di Jawa dan Bali.

Baca Juga:Lewati Gelombang Ketiga, Tren Kasus Harian COVID-19 Kini Melandai

Dari tingkat rawat inap di seluruh provinsi di Jawa dan Bali juga telah menurun, terkecuali DI Yogyakarta.

"Namun, DIY kami perkirakan akan turun dalam beberapa hari ke depan ini," ujarnya.

Dalam beberapa hari terakhir, jumlah kematian di provinsi DKI Jakarta, Bali dan Banten, telah mengalami penurunan.

Luhut memperkirakan dalam waktu dekat provinsi lain juga akan mengalami penurunan mengingat kematian adalah kasus lagging indicator (indikator yang tertinggal).

Selain level asesmen PPKM yang membaik, Luhut menyebut mobilitas masyarakat juga kembali meningkat cukup tinggi.

Baca Juga:Menko Airlangga Hartarto: Nonton MotoGP Mandalika Tak Perlu Tes Covid-19

Hal itu terlihat dalam pergerakan data Google Mobility yang diambil dalam sepekan terakhir.

Dengan membaik-nya kondisi pandemi dan meningkatnya mobilitas, Luhut pun terus mendorong akselerasi vaksinasi dosis kedua, utamanya bagi lansia.

"Saat ini capaian vaksinasi dosis kedua lansia sudah berada di angka 62 persen untuk seluruh Jawa dan Bali, tetapi kami akan terus kejar untuk lebih tinggi lagi," imbuhnya.

Luhut pun meminta seluruh kabupaten/kota di Jawa Bali untuk terus mendorong vaksinasi booster yang masih di bawah 10 persen di kedua provinsi tersebut.

"Saya juga mohon dan minta kesediaan masyarakat untuk kembali mendatangi gerai-gerai vaksin yang tersedia demi pulihnya dan membaik-nya penanganan pandemi ini," tuturnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini