SuaraBogor.id - Menteri Sosial Tri Rismaharini (Mensos Risma) langsung mengunjungi rumah dan melihat lokasi bencana satu keluarga tertimbun longsor di Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Mensos Risma mengunjungi lokasi longsor di Cijeruk Bogor yang menewaskan empat orang pada Sabtu (21/5/2022) kemarin.
Peristiwa bencana alam longsor di Bogor itu nampaknya menyedot perhatian dari orang nomor satu di Kementerian Sosial RI.
Dalam kunjungannya tersebut, Mensos Risma juga memberikan bantuan berupa uang tunai pun juga mainan untuk anak-anak korban longsor.
Baca Juga:Tunggu Realisasi Huntap Sejak 2020, Korban Longsor di Sukajaya Bogor Dapat Angin Segar
Dia mengimbau kepada masyarakat, untuk waspada saat hujan turun. "Kunjungan ini sekaligus memberikan bantuan sosial, saya minta masyarakat waspada saat hujan deras di wilayah ini," katanya kepada wartawan, Senin (23/5/2022).
Diberitakan sebelumnya, Tim SAR gabungan berhasil menemukan Eneng (30) korban longsor di Kampung Pasir Pogor, Desa Cipelang, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, menyusul tiga korban lain yang ditemukan sejak Sabtu malam hingga dini hari.
"Alhamdulillahh sudah ditemukan atas nama Bu Eneng, posisi agak terjepit motor ya. Ini memang korban terakhir atau korban keempat yang ditemukan pascakejadian kemarin," ungkap Penata Bencana Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Muhammad Adam usai proses evakuasi.
Eneng ditemukan sekitar pukul 13.30 WIB dalam kondisi meninggal dunia dengan posisi tertumpuk material longsoran di area teras rumahnya yang kini sudah tak berbentuk.
"Kalau dari denah rumah yang kami dapat itu posisinya di depan, teras. Karena rumah tersebut menghadap tebing dan kondisinya terjepit motor," kata Adam.
Petugas gabungan dan tim relawan mengalami sejumlah kendala dalam melakukan proses pencarian para korban, mulai dari tumpukan tanah yang tebalnya mencapai 1-2 meter, hingga banyaknya bebatuan dari tembok penahan tanah yang roboh.
"Setidaknya nanti akan kami adakan evaluasi bersama. Hal-hal lain terkait penanganan pascakejadian, ke depan akan dirapatkan dulu. Sebelumnya ada arahan dari pimpinan atau kepala daerah terkait kebijakan selanjutnya," terang Adam.
Dengan demikian, korban meninggal dunia akibat robohnya turap dengan tinggi sekitar 6 meter itu sebanyak empat orang, yakni Duduh (43), Uum (70), Nafis (4) dan Eneng. Kemudian korban selamat sebanyak lima orang, yaitu Hilman, Fitri, Adit, Abay dan Ama.
Kontributor : Devina Maranti