TPT Cibungbulang Bogor Ambrol, Ternyata Penyebabnya Karena Ini

TPT ambrol tersebut dibangun dari Program andalan eks Bupati Bogor Ade Yasin yakni Program Satu Milyar Satu Desa (Samisade).

Hairul Alwan
Sabtu, 11 Juni 2022 | 13:37 WIB
TPT Cibungbulang Bogor Ambrol, Ternyata Penyebabnya Karena Ini
TPT Cibungbulang, Bogor Ambrol, Senin (6/6/2022) malam. pembangunan TPT tersebut termasuk program Samisade eks Bupati Bogor Ade Yasin. [IST]

SuaraBogor.id - Tembok Penahan Tanah (TPT) di Kampung Sinar Harapan, RT 06 RW 04, Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor yang belum genap setahun sudah ambrol. TPT Cibungbulang ambrol tersebut dibangun dari Program andalan eks Bupati Bogor Ade Yasin yakni Program Satu Milyar Satu Desa (Samisade).

Salah satu warga sekitar, Soleh (26) mengatakan, kejadian ambrolnya TPT itu terjadi, Senin (6/6/2022) malam. Saat itu hujan deras melanda wilayah Bogor.

"Penyebabnya mungkin karena air tetapi saya tidak tahu pasti penyebabnya apa karena saat itu hujan deras," kata Soleh kepada wartawan pada, Sabtu 11 Juni 2022.

Sementara, Kusnanto (50), warga lainnya mengaku kaget mengetahui TPT tersebut jebol. Pasalnya, TPT belum lama selesai dibangun tetapi sudah ambrol.

Baca Juga:Dua Pabrik Tahun berformalin di Parung Bogor Terbongkar, Ini Fakta Dibaliknya

"Awalnya kaget, apa iya itu jebol padahal kan itu bangunan baru, belum ada setahun sudah longsor, Coba saja tanya ke pak Wahab karena setahu saya yang meborong bangunan (TPT) tersebut Pak Wahab namanya," katanya.

Mengaku sebagai pelaksana Proyek Pembangunan TPT di Kampung Sinar Harapan Desa Galuga, Abdul Wahab mengungkapkan, bahwa TPT yang roboh tersebut bersumber dari Anggaran Samisade yang dibangunkan tahap pertama 40 persen dengan Total Angaran tahap pertama senilai Rp400 juta.

Ia mengaku, mengerjakan proyek Samisade di Desa Galuga tersebut hanya dengan modal kepercayaan saja dan tanpa adanya surat perjanjian. Bahkan, dirinya mengaku sudah seringkali mengerjakan proyek-proyek Infrastruktur di desa tersebut.

"Betul kang saya yang mengerjakan bangunan tersebut, saya warga Kecamatan Pemijahan. Jadi, sudah biasa mengerkan pekerjaan di Desa Galuga, ya pekerjaan-pekerjaan infrastruktur. Jadi kalau pak Kades kasih uang ke saya jadi saya yang belanja material termasuk bayar pegawai," kata Abdul Wahab kepada wartawan pada, Jumat (10/06/2022).

Abdul Wahab menjelaskan, bahwa dalam pengerjaan TPT tersebut juga melibatkan warga setempat yang rutin dari awal sampai pengerjaan itu selesai ada sekitar 10 orang.

Baca Juga:Terpopuler: Heboh Isu Pejabat Pemkab Bogor Doyan Sabu, Jasad Eril Masih Utuh dan Wangi Seperti Daun Eucalyptus

"Tapi kalau waktu finising yang yang kerja sekitar 2 sampai 4 orang yang ngaci sama plester. Pegawai bawaan warga luar dari saya 4 orang tukang dan 6 orang kenek totalnya ada 20 pekerja. Jadi, kalau pengerjaannya kira-kira sudah mau selesai mulai lah dikurangin pekerjanya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini