Didominasi Tanah Longsor, BPBD Catat Ada 106 Bencana Terjadi di Kabupaten Sukabumi hingga Juni 2022

Dampak dari bencana itu menyebabkan 54 rumah rusak, 61 rumah terancam dan 39 unit fasilitas umum dan sosial rusak.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 18 Juli 2022 | 08:14 WIB
Didominasi Tanah Longsor, BPBD Catat Ada 106 Bencana Terjadi di Kabupaten Sukabumi hingga Juni 2022
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau lokasi bencana banjir di Kampung Tugu Kelurahan Jaya Raksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Sabtu (19/2/2022). [ANTARA/HO-Humas Pemprov Jabar]

SuaraBogor.id - Sebanyak 106 bencana tercatat terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mulai dari Januari hingga Juni 2022. Data tersebut merupakan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan mengatakan, mayoritas bencana yang terjadi di Sukabumi disebabkan oleh cuaca ekstrem.

"Mayoritas bencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi hingga pertengahan 2022 disebabkan oleh cuaca ekstrem yang didominasi bencana tanah longsor," kata Wawan, Minggu (17/7/2022).

Bencana tersebut terdiri dari enam kebakaran, 74 tanah longsor, delapan banjir, 12 angin kencang atau puting beliung dan enam pergerakan tanah.

Baca Juga:Banjir Garut, Plh Gubernur Jabar: Ada Pembabatan Hutan di Hulu Sungai

Menurut Wawan, dampak dari bencana itu menyebabkan 54 rumah rusak, 61 rumah terancam dan 39 unit fasilitas umum dan sosial rusak. Sementara itu, 585 jiwa dari 179 kepala keluarga (kk) terdampak, 147 jiwa mengungsi dan satu luka akibat bencana tersebut.

Bencana tersebut juga mengakibatkan kerugian materiil sebesar Rp 600 juta.

Ia menambahkan pada Juli ini BPBD telah mencatat beberapa kejadian bencana di kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali ini seperti gelombang tinggi, longsor, banjir, kebakaran dan lain.

Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, apalagi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan wilayah Kabupaten Sukabumi akan dilanda hujan deras atau cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.

"Warga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu terjadi bencana ataupun beraktivitas di lokasi rawan, jika terpaksa melaksanakan kegiatan di daerah yang potensi bencananya tinggi maka harus meningkat kewaspadaan," tambahnya. [Antara]

Baca Juga:Tetap Bahagia di Tengah Derita, Video Viral Bapak-bapak Asyik Rebahan di Kasur yang Dihanyutkan Banjir

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini