Indonesia Berpeluang Jadi Pusat Industri Halal, Sandiaga Uno Minta Lembaga Pendanaan Tak Ragu Investasi

"Ada peluang yang dapat dimanfaatkan dalam rangka menjadikan Indonesia tidak hanya sebagai konsumen halal, namun sebagai pusat industri halal dunia," kata Sandiaga Uno.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 18 Juli 2022 | 09:12 WIB
Indonesia Berpeluang Jadi Pusat Industri Halal, Sandiaga Uno Minta Lembaga Pendanaan Tak Ragu Investasi
Sandiaga Uno. [Itimewa]

SuaraBogor.id - Indonesia berpeluang menjadi pusat industri halal dunia. Hal itu diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat membuka program "Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF) 2022” secara virtual.

Berdasarkan laporan Indonesia Halal Market 2021/2022, Indonesia disebut menjadi pasar konsumen halal terbesar di dunia dengan konsumsi produk halal sekitar 184 miliar dolar AS pada 2020, nilai ekspor produk halal 8 miliar dolar AS, nilai impor produk halal sekitar 10 miliar dolar AS, dan investasi sektor ekonomi halal di Indonesia sekitar 5 miliar dolar AS.

"Melihat perkembangan data tersebut, ada peluang yang dapat dimanfaatkan dalam rangka menjadikan Indonesia tidak hanya sebagai konsumen halal, namun sebagai pusat industri halal dunia. Seperti meningkatkan ekspor produk halal Indonesia, meningkatkan investasi asing di sektor industri halal Indonesia, dan substitusi kebutuhan produk halal dalam negeri yang selama ini diimpor,” ujarnya dikutip dari Antara, Senin (18/7/2022).

Dengan potensi industri halal Indonesia yang sangat besar, lanjutnya, pemerintah terus mendorong para pelaku usaha mengembangkan produk dan jasa halal sehingga Indonesia bisa menjadi pemain utama atau tak hanya sasaran pasar produsen industri halal dunia.

Baca Juga:Baksasuci Memperoleh Apresiasi dari Menparekraf, Tujuan Kelola Sampah Kelak untuk Energi Terbarukan

Melalui program ICEFF 2022, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkomitmen mendukung akselerasi industri halal. Program itu mempertemukan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya industri halal di subsektor kuliner, kriya, aplikasi, dan modest fesyen untuk mendapatkan dukungan pendanaan dari lembaga keuangan dan pemodal untuk mengembangkan bisnis.

Menparekraf meminta investor maupun lembaga pendanaan syariah yang hadir dalam pitching program ICEFF 2022 untuk tak ragu menanamkan investasi kepada 30 peserta terpilih.

“Saya sangat harapkan kegiatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, dan terdapat peserta yang mendapatkan realisasi permodalan untuk memajukan usahanya agar terus naik kelas dan bermanfaat untuk umat,” ucapnya.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Henky Manurung menyampaikan 18 investor yang hadir di ICEFF 2022 untuk melihat secara langsung pelaku ekonomi kreatif di Fourpoint, Surabaya, Minggu (17/7/2022).

Beberapa investor tersebut antara lain SME Business Group, Team Leader Bank Syariah Indonesia, CEO PT LBS Urun Dana, Head of Funding Business Alami Shariah, Head of Shariah Group LinkAja, CEO PT Dana Syariah Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), serta Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

Baca Juga:Terinsipirasi Bocah SCBD, Sandiaga Uno Ingin Semarang Punya Gelaran Fashion Week

"18 investor ini akan melihat peluang partnership pembiayaan dan lain-lain kepada pelaku usaha yang hari ini hadir. Kami yakinkan kalau program yang kami bangun ini akan menjadikan sampai ke arah sejatinya engagement atau kontrak dari pada pelaku UMKM," kata Henky.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini