Tangis Kekasih Pecah di Samping Peti Mati Brigadir J: Tiga Tahun Kita Tak Jumpa, Sekalinya Berjumpa...

Vera Simanjuntak terlihat tak kuasa menahan tangis atas kepergian Brigadir J yang ditembak Bharada E atas perintah Irjen Ferdy Sambo.

Ari Syahril Ramadhan | Elvariza Opita
Kamis, 11 Agustus 2022 | 18:24 WIB
Tangis Kekasih Pecah di Samping Peti Mati Brigadir J: Tiga Tahun Kita Tak Jumpa, Sekalinya Berjumpa...
Kekasih Brigadir J menangis dan ucapkan kata-kata terakhir di samping peti mati jenazah. (Instagram/@rumpi_gosip)

SuaraBogor.id - Meninggalnya Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat terus menjadi sorotan publik. Apalagi setelah kepolisian mengungkap Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai salah satu tersangka dalam peristiwa keji tersebut.

Profil hingga berbagai kejadian terkait Brigadir J belakangan meramaikan media sosial, termasuk kata-kata terakhir yang disampaikan sang kekasih di samping peti mati almarhum.

Tampaknya video ini sudah direkam beberapa waktu yang lalu, memperlihatkan sosok Vera Simajuntak yang berdiri sambil menangis di sebelah peti yang menyimpan jenazah Brigadir J.

"Abang, walaupun nggak bisa lagi kau dengar ini, tapi aku percaya Tuhan akan sampaikan di sana," ujar Vera, seperti dikutip Suarajabar.id dari akun Instagram @rumpi_gosip, Kamis (11/8/2022).

Baca Juga:Irjen Ferdy Sambo Tersangka Kasus Brigadir J, Kriminolog Soroti Momen Pelukan dengan Kapolda Metro Jaya

Jelas rasa sedih Vera begitu mendalam, sebab ia dan almarhum ternyata telah menjalin kasih untuk 8 tahun lamanya. Mirisnya lagi, sudah 3 tahun belakangan Vera tak bisa bertemu muka lantaran sang kekasih yang berdinas di Ibu Kota, salah satunya untuk menjadi ajudan Ferdy Sambo.

"8 tahun kita bersama ya Bang, menjalin hubungan. 3 tahun Abang di Jakarta, kita nggak pernah jumpa, sekalinya jumpa..." tuturnya yang tak mampu ia selesaikan karena tangisnya yang kembali pecah.

Klip itu semakin membuat warganet banjir air mata ketika Vera mengaku sengaja membawakan kado yang dijanjikan untuk almarhum. Nahas, hadiahnya ternyata gagal untuk diterima langsung oleh Brigadir J.

"Ini ada sedikit kado yang aku janjikan, aku udah WA dan Abang bilang, 'Makasih ya Dek'. Jadi ini aku kasih, buat Abang bawa," tutup Vera yang kemudian kembali menumpahkan air matanya.

Terlihat seseorang di sebelahnya langsung mengusap bahu Vera, memberikan dukungan moral untuknya yang harus mengikhlaskan kepergian sang kekasih.

Baca Juga:Ferdy Sambo Tersangka Kasus Tewasnya Brigadir J, Irjen Napoleon Muntahkan Komentar Pedas

Video ini jelas ikut dibanjiri oleh air mata warganet. Tidak sedikit yang mengecam para tersangka serta beberapa orang di sekitarnya lantaran tak kunjung membuka seluruh peristiwa yang terjadi pada 8 Juli 2022 tersebut.

"Vera beruntung pernah dicintai Brigadir J," ucap @rumpi_gosip.

"Sedih dan Sakit Banget Rasanya," ujar warganet.

"Banyakkk yang kehilangan.. apalagi ngejalani hubungan 8 tahun... Percaya .. berharap bisa hidup bersama .. pasangannya malah di bunuh... Sedih lahh.. semoga kamu tenang yaa orang baik.. (brigadir J)," komentar warganet lain.

"8 tahun menjalani hubungan, 3 Tahun terpisah jarak luar biasa, semoga mba Vera kuat dan ikhlas ya," imbuh warganet.

"Bu PC liatlah apa yang dirasakan Kel almarhum," kecam warganet.

"8 tahun, LDR 3 tahun, sekalinya ketemu lagi untuk berpisah," timpal yang lainnya.

Polri Tak Beberkan Motif Penembakan Brigadir J

Kabaharkam Polri, Komjen Pol Agus Andrianto [Suara.com/Achmad Ali]
Kabaharkam Polri, Komjen Pol Agus Andrianto [Suara.com/Achmad Ali]

Usai terbongkarnya peran Ferdy Sambo dalam kasus meninggalnya Brigadir J, publik kini mempertanyakan apa motif di balik aksi keji tersebut. Apalagi karena Brigadir J disebut-sebut begitu dekat dengan Ferdy Sambo dan keluarganya.

Namun Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto menyatakan pihaknya tidak bisa mengungkap motif penembakan Brigadir J kepada publik.

"Untuk menjaga perasaan semua pihak, biarlah jadi konsumsi penyidik dan nanti mudah-mudahan terbuka saat persidangan," terang Agus di Mabes Polri, Kamis (11/8/2022).

Hal senada juga pernah disampaikan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, yang mengamini pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD sebelumnya.

"Untuk motif ini Pak Kabareskrim harus menjaga perasaan dua pihak, baik pihak dari Brigadir Yosua maupun pihak Saudara FS. Pak Menkopolhukam juga sudah menyampaikan. Karena ini masalah sensitif, nanti akan dibuka di persidangan," ungkap Dedi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini