Kisah Makam Tanpa Nama Prajurit Nazi Yang Gugur di Kaki Gunung Pangrango Megamendung Bogor

Bogor juga menjadi tujuan masyarakat Jabodetabek untuk menghabiskan waktunya di tempat-tempat wisata seperti di kawasan Puncak Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Andi Ahmad S | Andi Ahmad S
Selasa, 16 Agustus 2022 | 21:00 WIB
Kisah Makam Tanpa Nama Prajurit Nazi Yang Gugur di Kaki Gunung Pangrango Megamendung Bogor
empat pemakaman 10 eks Anggota Tentara Nazi Jerman yang terletak di kawasan kaki Gunung Pangrango, Kampung Arca, RT04/04, Desa Sukaresmi, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Suara.com/Andi Ahmad Sulaendi).

Pada baris ke dua, ada delapan makam lainnya yang berjejer. Nyai mengungkapkan, bahwa di sebelah kanan paling ujung adalah makam Letnan Satu Laut Friedrich Steinfeld yang merupakan kapten kapal selam U-195, lahir pada 15 Desember 1914 dan meninggal pada 30 November 1945.

Kemudian di sebelahnya lagi ada makam Eduard Onnen bertuliskan diatasnya 'Schiffszimmermann' karena merupakan tukang kayu kapal yang lahir pada 14 Desember 1906 dan meninggal pada 15 April 1945.

Kemudian di sebelahnya lagi ada makam Letnan Laut W. Martens yang terbunuh di kereta api dari Jakarta ke Bogor berdasarkan sejarah yang didapatnya. Namun, tanggal kelahirannya tidak tercantum (Tidak diketahui) hanya meninggalnya saja itupun tanpa tanggal dan hanya tertera pada Oktober 1945.

Disebelahnya lagi, ada makam Kopral Satu Willi Petschow yang katanya meninggal karena sakit di Jakarta. lahir pada 31 Desember 1912 dan meninggal pada 15 September 1945.

Baca Juga:LBH Menilai Keterlibatan Kapuslabfor Dalam Skenario Ferdy Sambo Menambah Buruk Citra Polri

Sebelahnya lagi ada makam Letnan Satu Laut Willi Schlummer merupakan pejuang kemerdekaan pada 12 Oktober 1945 silam. Dia lahir  pada 25 Oktober 1913 dan meninggal pada 12 Oktober 1945.

Dijejeran paling kiri terdapat tiga makam lainnnya, pertama Letnan Kapten Herman Tangermann pada saat itu katanya meninggal karena kecelakaan 23 Agustus 1945. Dia lahir pada 10 Oktober 1910.

Di sebelahnya lagi ada makam Wilhelm Jens yang konon katanya terbuhun oleh pejuang kemerdekaan Indonesia pada 12 Oktober 1945 di Bogor. Dia lahir pada 7 Oktober 2020.

Yang terakhir yakni makam Letnan Satu Dr Ir H. Haake, konon kata Nyai dia itu meninggal saat kapal selamnya terkena ranjau di Selat Sunda pada 30 November 1944. Dia lahir hanya tercantum tahunnya saja yakni 1914.

Disamping itu, Nyai juga menyebutkan bahwa setiap satu tahun sekali pada November pihak kedutaan Jerman selalu datang ke pemakaman dimana 10 tentaranya itu tewas pada 1945 tersebut. 

Baca Juga:Lampu Penerangan Jalan di Kebon Jeruk Mati, Jalanan Mendadak Gelap

"Nanti itu ada upacara peringatan gitu, dan ada juga pengibaran bendera Jerman dan Indonesia," sebutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini