Ibu dari tujuh anak ini juga mengaku, setiap hari selalu membersihkan area makam tersebut dan juga didatangi pelajar atau wisatawan. Mereka semuanya bertujuan untuk melihat sejarah 10 makam Jerman di kaki Gunung Pangrango tersebut.
Tak hanya itu, setiap tahun juga area kawasan pemakaman dan makamnya selalu dicat ulang menggunakan cat warna putih oleh perwakilan dari Kedutaan Jerman.
"Setiap tahun selalu di cat ulang semua area ini. Saya hari Minggu, Senin dan Rabu kalau nggak ada biasanya pengajian, jadi ke makamnya hanya bersih-bersih saja," ucapnya.
Dipenghujung Nyai mengungkapkan, ada satu hektar tanah di kaki Gunung Pangrango di lokasi yang saat ini ada makam 10 eks Tentara Jerman merupakan milik Kedutaan Jerman. Iapun saat ini diberikan kepercayaan sebagai orang yang dipercaya mengurus dan memanfaatkan lahan untuk digunakan bercocok tanam (Bertani).
Baca Juga:LBH Menilai Keterlibatan Kapuslabfor Dalam Skenario Ferdy Sambo Menambah Buruk Citra Polri