Ungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, Elektabilitas Prabowo Subianto Tertinggi Versi Survei Ini

"Temuan survei per Oktober 2022 menunjukkan Prabowo masih memuncaki elektabilitas capres," kata dia.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 08 November 2022 | 08:16 WIB
Ungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, Elektabilitas Prabowo Subianto Tertinggi Versi Survei Ini
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Menhan Prabowo Subianto meninjau pameran Indo Defence 2022 Expo & Forum di Jakarta International Expo pada Rabu (2/11/2022). [Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden]

SuaraBogor.id - Prabowo Subianto menjadi calon presiden atau capres 2024 dengan elektabilitas tertinggi berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indostrategi pada 27 Oktober hingga 5 November.

Ketua Umum Partai Gerindra itu menduduki posisi teratas elektabilitas capres 2024 dengan perolehan skor 31,8 persen.

"Temuan survei per Oktober 2022 menunjukkan Prabowo masih memuncaki elektabilitas capres," kata Direktur Eksekutif Indostrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam, Senin (7/11/2022).

Sementara tingkat elektabilitas tertinggi kedua dalam simulasi terbuka atau top of mind ditempati oleh Ganjar Pranowo sebesar 20,5 persen, disusul oleh Anies Baswedan dengan skor 13,2 persen.

Baca Juga:The Power Emak-Emak Bangkit! Rocky Gerung Bandingkan Anies Baswedan dengan Ganjar Pranowo Dalam 'Mengasuh' Relawannya

Di urutan elektabilitas tertinggi keempat diisi oleh Ridwan Kamil dengan perolehan skor 6,6 persen, Erick Thohir sebesar 4,6 persen, dan Khofifah Indar Parawansa sebesar 3,8 persen.

Kemudian urutan tingkat elektabilitas berikutnya yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 3,1 persen, Puan Maharani dan Sandiaga Uno sebesar 2,7 persen, Airlangga Hartarto 2,4 persen, Muhaimin Iskandar 2,2 persen dan Andika Perkasa 1,8 persen.

"Sementara, ada 4,4 persen responden yang belum menentukan pilihan," katanya.

Arif menilai dengan elektabilitas Prabowo yang berada di urutan teratas tersebut, maka kekhawatiran publik akan turunnya elektabilitas Prabowo pascamemilih sikap politik untuk membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua ternyata tidak terbukti.

"Tampaknya dugaan akan terjadi penurunan elektabilitas Prabowo sebagai dampak bergabungnya ia ke dalam pemerintahan Jokowi tidak terjadi," ujarnya.

Baca Juga:Cerita Tukang Becak Ambil Sembako-Kaos Di Acara Relawan Ganjar, Tapi Ngaku Dukung Anies, Refly Harun Ngakak: Kok Bisa?

Bahkan, kata Arif, jika melihat dari fenomena yang ada dan berdasarkan data survei yang ia rilis tersebut, mayoritas pendukung Jokowi di Pilpres 2019 lalu pun ternyata memberikan apresiasi tersendiri kepada sosok Prabowo.

"Selain sikapnya didukung oleh sebagian besar pemilihnya di 2019, sikap Prabowo tersebut juga diapresiasi oleh kebanyakan pemilih Jokowi," ujarnya.

Terlebih, ujarnya lagi, di berbagai kesempatan Jokowi kerap memberikan apresiasi kepada Prabowo sebagai Menteri Pertahanan RI, sehingga fenomena tersebut berpengaruh terhadap potensi elektabilitas Prabowo di mata rakyat Indonesia.

"Apalagi terakhir pada acara Indodefense 2022, Jokowi menyatakan dukungannya terhadap Prabowo dan sering bertemu dan berdiskusi menuai efek positif terhadap keterpilihan Prabowo," kata Arif.

Survei Indostrategi tersebut melibatkan 1.230 responden di 34 provinsi di Indonesia menggunakan metode penarikan acak bertingkat (sampling multistage random).

Survei ini memiliki toleransi atau batas kesalahan (margin of error) sekitar 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini